28 Sep 2012

Inilah 4 (empat) Nabi yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Ini adalah kisah tentang 4 (empat) nabi yang masih hidup sampai sekarang, antara lain :
1. Kisah Nabi Isa Alaihissalam
Al-Qur’an menerangkan dalam surat AnNisaa’:157 bahwa Nabi Isa AS tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa AS (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot) dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh AlMasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
(An Nisaa’ : 157)
sky.jpg
Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah SWT dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. AlQur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini. ”Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa’ :158)
(Khotib)
2. Kisah Nabi Khidir Alaihissalam
Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarnain pada tahun 322 S. M. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang, Raja Iskandar Dzul Qarnain berkata kepada malaikat Rofa’il: “Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,
malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.
Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.
Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.
Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.
mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.
Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.
Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.
royo_bestof_023.jpg
Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.
Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.
Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.
Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”
Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.
Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.
“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”
Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.
Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”
Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi
Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.
(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”
Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.
1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.
(Salafy Tobat)
3. Kisah Nabi Idris Alaihissalam
Lalu keduanya menerusakan perjalanan sampai empat hari lamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS menemukan keanehan yang ada pada Malaikat itu dan Nabi Idris AS bertanya: ”Hai tuan, kamu ini sebenarnya siapa?”,
Malaikat itu menjawab: ”Saya adalah malaikat pencabut nyawa”.
Nabi Idris AS bertanya:” Apakah kamu akan mencabut nyawa manusia?”,
Malaikat menjawab:”Ya”,
Nabi Idris AS bertanya: ”Apakah kamu juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersama saya?”,
Malaikat menjawab: ”Ya, saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja”.
Nabi Idris AS berkata: ”Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?”,
Malaikat menjawab: ”Saya datang hanya untuk berkunjung”,
Nabi Idris AS berkata: ”kalau begitu saya punya hajat kepadamu”,
Malaikat menjawab: ”Hajat apa, hai Nabi Idris?”
Nabi Idris AS berkata: ”Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonlah kepada Allah untuk menghidupkan saya sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Cabutlah nyawa Idris!”.
Kemudian malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS dan matilah Nabi Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali, kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya: ”Hai Nabi Idris bagaimana rasanya mati itu?”.
Nabi Idris AS berkata:”Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100X lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup”.
Malaikat menjawab:”Hai Nabi Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapapun”.
Nabi Idris AS berkata: ”Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah”, lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka jahannam”.
Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahannam, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam. Nabi Idris AS berkata: ”Saya punya hajat lagi kepada kamu, agar kamu mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu saya akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Malaikat berkata: ”Saya tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah”.
Lalu Allah AS berfirman: ”Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke syurga”.
nabawiraudhah.jpg
Dan keduanya pergi ke syurga dan berhanti di depan pintu syurga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.
Nabi Idris berkata: ”Wahai Malaikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah, agar ia memberi izin saya masuk ke syurga, sehingga saya dapat minum air syurga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
Lalu Allah Berfirman kepada malaikat: ”Masuklah kamu ke syurga bersama Idris”,
kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris AS meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.Nabi Idris berkata kepada Malaikat: ”Sungguh sandal saya tertinggal di syurga, maka kembalikan saya ke syurga”,
dan setelah Nabi Idris AS tiba di syurga, Nabi Idris AS tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga, hingga Malaikat berteriak:”Hai Nabi Idris, keluarlah”,
dan Nabi Idris AS tetap tidak mau keluar, dan berkata: ” Karena Allah telah berfirman”: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(Q.Surat Ali’imran ayat 185), Sedang saya telah merasakan mati. Dan Allah Berfirman: “Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….” (Q.Surat Maryam ayat 71). Dan sungguh saya telah memasuki neraka jahannam, dan Allah juga berfirman: “…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya (syurga)”. (Q.Surat AL Hijr ayat 48)”.
Malaikat berkata: ”Lantas siapa yang akan mengeluarkan mu?”.
Lalu Allah berfirman kapada Malaikat: ”Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”,
kemudian Malaikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada dalam syurga untuk selama-lamanya.
(Blog Anak Indonesia Timur)
4. Kisah Nabi Ilyas Alaihissalam
Ketika sedang beristirahat datanglah Malaikat kepada Nabi Ilyas AS, Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.
“ Mengapa engkau bersedih?” tanya Malaikat maut.
“ Tidak tahulah.” Jawab Nabi Ilyas AS.
“Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut ?” tanya Malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah, ” jawab Nabi Ilyas AS.
Saat itu Allah SWT lantas menurunkan wahyu kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah SWT. Maka berzikirlah Nabi Ilyas AS sepanjang hidupnya.
surga.jpg
“ Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti. ” Firman Allah SWT.

Sumber

27 Sep 2012

Jagung Bisa Mengobati Jantung dan Otak

Jagung Rebus
Tim ilmuwan dari Kanada dan Australia berhasil menumbuhkan obat penyakit genetik langka di dalam tanaman jagung. Terobosan baru di bidang kesehatan ini menawarkan cara lebih murah untuk menggeser pengobatan berbiaya tinggi yang menelan ratusan ribu dolar per tahun untuk setiap pasien.

Langkah ini juga menandai hal baru di bidang pertanian molekuler. Kelak, obat hasil rekayasa bioteknologi yang kompleks dapat diproduksi secara massal di dalam tubuh tanaman ketimbang dibikin pabrik.

"Jagung transgenik yang kami rekayasa dapat mensintesis alpha-L-iduronidase, enzim yang digunakan untuk mengobati mucopolysaccharidosis I," ujar para ilmuwan, Jumat, 21 September 2012.

Mucopolysaccharidosis I (MPS I) adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan progresif pada jantung, otak, dan organ tubuh bagian dalam lainnya. Penyakit ini berpotensi melemahkan kondisi tubuh penderitanya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini masih pada tahap awal, dan tanaman jagung penghasil obat belum dipanen untuk diuji klinis. "Pengobatan dengan metode ini perlu bertahun-tahun untuk mencapai pasar," ujar para ilmuwan, seperti dikutip Reuters.

  Meskidemikian, penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Simon Fraser University, Kanada, ini merupakan langkah maju yang signifikan. Alasannya, penelitian menunjukkan cara memproduksi molekul yang dapat diterima oleh sistem kekebalan tubuh manusia, tanpa efek samping berbahaya.

MPS I adalah satu dari lusinan gangguan penyimpanan lisosomal. Bersama penyakit fabry and gaucher, MPS I dapat diobati dengan terapi penggantian enzim. Pengobatan penyakit ini sebelumnya ditangani oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Genzyme dan Shire.

Biaya produksi obat pengganti enzim sangat mahal, karena harus dibuat dalam kultur sel mamalia yang ditaruh di tangki antikarat. Dalam kasus MPS I, pengobatan dengan Aldurazyme--salah satu obat pengganti enzim--dari perusahaan Genzyme dan BioMarin menelan biaya US$ 300 ribu setahun untuk anak-anak, dan lebih mahal lagi untuk orang dewasa.

"Tanaman transgenik bisa menjadi alternatif yang hemat biaya dan aman," ujar para peneliti.

Beberapa perusahaan besar telah mencari cara untuk membuat obat dari protein kompleks dalam tanaman, tetapi pertanian molekuler belum menghasilkan produk komersial.

Produk paling mendekati adalah obat penyakit gaucher yang diproduksi perusahaan Israel, Protalix BioTherapeutics dan Pfizer. Obat tersebut diproduksi dalam kultur sel wortel--bukan di seluruh bagian tanaman--dan telah disetujui untuk dijual di Amerika Serikat pada Mei lalu.source

Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka

Naik pesawat dengan jendela terbuka hanya ada di dalam film kartun saja. Dalam kehidupan nyata, hal ini sangat mustahil dilakukan.

Menurut situs Livescience.com mengutip penulis Lifes Little Mysteries, gravitasi cenderung untuk menjaga molekul udara terkonsentrasi di dekat tanah. Jadi, atmosfer menipis ketika Anda naik. Udara menjadi sangat tipis pada ketinggian 10.000 kaki (3.000 meter).

Jendela pesawat harus dalam keadaan tertutup saat berada dalam ketinggian untuk mencegah para penumpang menderita hipoksia atau kekurangan oksigen. Karena tekanan udaya yang rendah menyebabkan hawa yang sangat dingin, maka jendela yang selalu tertutup diperlukan untuk menjaga kabin cukup hangat.

Pada ketinggian 35.000 kaki (11.000 m), ketinggian umum dari jet komersial, tekanan udara turun menjadi kurang dari seperempat dari kondisi normal di atas permukaan laut, dan suhu luar turun di bawah minus 51 derajat Celcius, menurut The Engineering Toolbox. Jika jendela dibuka, maka dalam hitungan menit Anda akan mati karena udara dalam pesawat menguap dan kondisinya setara dengan keadaan di luar pesawat.

Situs ini menuliskan artikel itu menanggapi pernyataan Mitt Romney, yang belakangan diakui dalam konteks bercanda, mengomentari pendaratan darurat pesawat yang ditumpangi istrinya, Ann Romney.

Membahas insiden di sebuah acara penggalangan dana hari berikutnya, ia berkata, "Bila Anda memiliki masalah di dalam pesawat terbang, tidak ada tempat untuk menyelamatkan diri, dan Anda tidak dapat menemukan oksigen karena jendela tidak terbuka. Saya tidak tahu mengapa mereka tidak melakukan itu (membuka jendela). Ini adalah masalah nyata.. Jadi itu sangat berbahaya," katanya.

Komentarnya ditanggapi dengan sinis oleh situs-situs sains. Namun, New York Times yang pertama kali menerbitkan tulisan itu kemudian menuliskan update bahwa omongan Romney dalam konteks bercanda. 

source

Lotion Anti-Nyamuk dari Tembelek

Nyamuk aedes aegypti
Di tangan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakara, tanaman tembelek bisa disulap menjadi lotion anti nyamuk yang aman untuk manusia sekaligus untuk lingkungan.

Dalam penelitiannya, tim mahasiswa yang terdiri dari Maisel Priskila Sisilia, Dwi Sutanti, dan Arief Noviartara itu mamanfaatkan daun dan bunga tembelek. Dari bagian itu ada potensi sebagai insektisida nabati yang mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak atsiri), b caryophyllene, g terpidene, a pinene dan rcymene. 


Tanaman Tembelek
"Serangga tidak menyukai zat itu sehingga tanaman ini berpotensi sebagai penolaknya," kata Maisel ketua tim, Rabu 26 September 2012. Tahap pembuatan lotion itu meliputi persiapan, ekstraksi dan pembuatan lotion.

Pada tahap ekstraksi, tanaman tembelek daun dan bunga tanaman tembelek dipetik kemudian dicuci dan dihaluskan. Lalu diperas untuk mendapatkan larutan ekstrak. "Hasil ekstraksi ini langsung digunakan untuk membuat lotion," kata Maisel.

Pembuatan lotion dilakukan dengan mencampurkan hasil ekstraksi dengan minyak kayu putih dan cleansing milk. Kemudian bahan diaduk hingga merata dan tinggal menambahkan parfume aromatic. Setelah beberapa saat, lotion itu tinggal dipindah ke dalam botol dan ditutup rapat untuk menghindari pengeringan.

Dari penelitian yang dilakukan tim ini, dibuat tiga jenis lotion. Terdiri dari lotion A dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 10 persen, lotion B dengan kadar ekstrak 20 persen dan lotion C dengan kadar ekstrak 30 persen.

"Secara keseluruhan ekstrak tembelek dengan kadar 20 persen memiliki kualitas paling baik," kata Dwi. Kualitas itu diperlihatkan dari segi keefektifan, tekstur, warna, bau, dan tampilan.

Pembuatan lotion ini dilatarbelakangi keprihatinan maraknya produk lotion anti nyamuk yang beredar namun mengandung bahan berbahaya bagi manusia meski sangat praktis. Bahan berbahaya yang banyak terkandung dalam obat anti nyamuk itu adalah propoxur dan transfluthrin.

"Tapi zat yang sangat berbahaya dalam lotion anti nyamuk adalah racun bernama Diethyltoluamide atau DEET," kata Dwi. DEET ini sangat korosif, dimana juga membuat lotion tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena akan segera mengikis lapisannya dalam hitungan minggu. source

Cara Menghitung Bunga Deposito

Cara menghitung bunga deposito sangat mudah, tidak serumit menghitung bunga harian tabungan. Dibawah ini akan saya jelaskan sedikit mengenai perhitungan suku bunga deposito berjangka lengkap dengan contohnya.
Misalnya Anda menempatkan uang Anda dalam bentuk deposito sebesar Rp 10 juta dengan suku bunga 10% per tahun. Ingat pajak 20% jika uang Anda lebih dari Rp 7,5 juta! Berarti bunga bersih Anda setelah dipotong pajak adalah 8% per tahun.
Nah, untuk menghitung jumlah bunga yang akan Anda terima adalah begini:
BUNGA KOTOR per tahun = nominal uang Anda X suku bunga
BUNGA BERSIH per tahun = bunga kotor – (tingkat pajak X bunga kotor)
BUNGA BERSIH per bulan = (bunga bersih per tahun / 365) X jumlah hari dalam bulan berjalan
Agar anda tidak begitu bingung, saya akan berikan sedikit contoh kasus:
BUNGA KOTOR per tahun = 10.000.000 X 10% = 1.000.000
BUNGA BERSIH per tahun = 1.000.000 – (20% X 1.000.000) = 800.000
Jika bulan berjalan adalah bulan Oktober yang berjumlah 31 hari, maka bunga Anda untuk bulan Oktober adalah:
800.000 / 365 X 31 = 67.945
Dimana 365 adalah jumlah hari dalam 1 tahun yang akan menjadi pembagi.
Nah, sekarang Anda sudah tahu cara menghitung bunga deposito, ayo mulai menabung di deposito!
Jika Anda punya tabungan di Bank, begitu jumlahnya sudah mencapai jumlah minimal penempatan deposito (Umumnya Rp 1 juta) akan sangat baik kalau Anda tempatkan ke deposito. Selain bunganya lebih tinggi, juga lebih aman karena tidak bisa Anda ambil kapan saja, jadi kemungkinan uang tersebut Anda ambil lebih kecil. Demikian terus menerus, maka Anda akan memiliki tabungan yang jumlahnya terus membesar. Satu hal yang juga penting, untuk kepentingan masa depan anda bunga deposito sebaiknya jangan diambil, tetapi di-roll over.
Maksudnya, bunga deposito itu langsung masuk lagi ke nominalnya. Dalam contoh di atas, bila bunganya di-roll over, maka nominal deposito Anda akan menjadi Rp 10.067.945 dan bunga bulan selanjutnya dihitung berdasarkan jumlah tersebut, bukan dari 10 juta lagi. Jadi, bunga berbunga kan? Itulah yang namanya compound interest yang disebut oleh Albert Einstein sebagai salah satu keajaiban dunia. Dengan demikian, uang Anda akan lebih cepat lagi berkembang biak.
Apabila Anda merupakan pemula dalam bidang investasi atau memiliki dana yang terbatas, mulailah berinvestasi dengan deposito sambil Anda mulai mempelajari instrumen investasi lain yang tingkatannya lebih tinggi, percayalah begitu banyak kisah nyata dimana uang bekerja sendiri untuk kita.source

25 Sep 2012

Inilah Rumah Pohon Yang Mengagumkan

Hidup di kota yang tak kenal letih mungkin tidak pernah terpikirkan waktu anda bermimpi di masa kecil, rumah pohon mungkin pernah menjadi impian saat kita masih kecil,  menarik bagi anak-anak karena bisa membawa mereka lebih dekat dengan alam. Pada satu titik, mungkin anda  pernah bermimpi hidup di antara burung-burung di sebuah rumah terletak di cabang-cabang berdaun dari pohon yang menjulang. Bagaimanapun impian bisa terwujud, entah dengan hanya menikmatinya sebentar atau memilikinya selamanya. Berikut bagian pertama dari 5 rumah pohon yang mengagumkan di Dunia yang uniknya.com rangkum untuk anda :


1. Redwood Treehouse Restaurant, Selandia Baru
Rumah pohon cantik ini dibangun di Selandia Baru, merupakan sebagai bagian dari kampanye pemasaran untuk Yellow Books (buku untuk para petualang wisata). Pengusaha amatir ditantang untuk membangun sebuah restoran setinggi 30 kaki pada sebuah pohon redwood bersumber pada Yellow Book. Restoran puncak pohon menghabiskan 66 hari untuk membangun dan mempekerjakan lebih dari 60 pekerja. Dua ribu orang telah makan di restoran Treehouse Redwood terhitung dari awal pembukaannya.  Memiliki daya tamping sebanyak 30 orang dan terbuka untuk pemesaan tempat atau bahkan penyewaan tempat itu sendiri .

Redwood Treehouse Restaurant (Sumber: mnn.com,uniknya.com)

2. Nescafe Treehouse, Kamishihiro, Jepang
Takashi Kobayashi, salah satu pembangun terkemuka di dunia yang menspesialisasi karyanya pada rumah pohon, merancang struktur unik ketika Nestle mempekerjakan dia untuk membuat rumah pohon untuk iklan TV Jepang. Kobayashi membangun rumah pohon yang menyerupai sarang burung  dengan tinggi 12 meter dan kemudian menambahkan tangga spiral untuk akses masuk. Saat ini, rumah pohon terletak di sebuah lapangan di Kamishihoro, Jepang.

Nescafe Treehouse (Sumber: mnn.com,uniknya.com)

3. O2 Sustainability Tree House
Dustin Feider memiliki visi yang berbeda untuk sebuah rumah pohon, yang tidak sekedar gubuk-seperti struktur konvensional  yang sering dijumpai di halaman belakang. Dia ingin merancang rumah pohon dengan struktur eco-friendly dimana peletakannya di antara pepohonan tanpa merugikan mereka, dan itulah bagaimana ia menciptakan O2 Sustainability treehouse. Rumah pohon unik ini berbentuk kubah yang  dibangun dari bahan daur ulang, dan alih-alih membebani pohon dengan struktur yang bertengger, Feisder menggantungnya dengan menggunakan kabel.

O2 Sustainability Tree House (Sumber: mnn.com,uniknya.com)

4. Greenwich Village Treehouse, New York
Sebuah rumah pohon di halaman belakang rumah di sebuah kota besar seperti New York mungkin akan dianggap sebagai  karya-karya seni arboreal bukan sebagai rumah pohon sebagai kegunaannya, tapi  “rumah pohon kecil yang bisa,” menurut pemiliknya. Tak lama setelah Melinda Hackett memasang rumah pohon cedar melingkar untuk ketiga putrinya, polisi muncul di pintu. Seorang tetangga mengeluh tentang struktur dan mengajukan keluhan pada yang berwajib, tapi setelah berbulan-bulan pertempuran hukum, Hackett menang. Tidak hanya rumah pohon diizinkan untuk tinggal, tetapi juga diberikan status landmark kota New York.

Greenwich Village Treehouse (Sumber: mnn.com,uniknya.com)

5. Finca Bellavista Community, Kosta Rika
Finca Bellavista tidak seperti tempat lainnya di Bumi. Situs seluas 350-hektar di pantai selatan Kosta Rika adalah komunitas rumah pohon modern pertama yang masih berkelanjutan sampai sekarang. Konstruksi dimulai sekitar tiga tahun lalu. Dan ekarang lokasi ini merupakan tempat bagi lima rumah dan 24 bangunan, termasuk bangunan khusus untuk komunitas- semuanya bertengger di pohon. Finca Bellavista terletak di antara gunung-gunung, pantai dan sungai sehingga seseorang dapat melihat pemandangan yang Kosta Rika dari atas pohon rumah. Setiap rumah pohon di sini istimewa karena  desain setiap struktur yang bervariasi berdasarkan ketinggian dan pohon yang tersedia. Komunitas ini juga unik karena penekanannya pada keberlanjutan ekosistem dalam lingkungan ini. Sebuah rumah disediakan, dimana semua unit diharuskan untuk menadah air hujan yang dihubungkan ke jaringan listrik lokal.

Finca Bellavista Community (Sumber: mnn.com,uniknya.com)

Sumber  : mnn.com, 2011, uniknya, 2011

24 Sep 2012

Inilah Ban yang Bisa Memberi Tahu Jika Kurang Angin

Disunting oleh Otakku
smart_tire.jpg
Hal yang paling membuat kami (semua orang) kuatir atau takut adalah ban mobil kurang atau kelebihan angin pada saat berkendara karena tentu saja hal ini akan menimbulkan bahaya yang cukup besar.
Di Universitas Purdue sedang mengembangkan teknologi terhadap ban kendaraan sehingga dapat menghindari hal-hal diatas.
Dengan meletakkan sensor di semua ban maka dapat mendeteksi masalah seperti kurang angin dan terlalu keras secara up-to-date.
Dan apabila terjadi masalah, sensor akan mengirim pesan ke komputer yang diletakkan di dalam mobil.
Para peneliti juga menyatakan bahwa teknologi ini bisa diterapkan ke semua kendaraan.
Sayang sekali, teknologi ini tidak bisa mendeteksi paku sehingga kita bisa terhindar dari tangan jahil yang menaruh paku di jalanan. 
 
Sumber berita

Inilah Konsep Ban Tanpa Angin Dari Bridgestone

Disunting oleh Otakku
Ban tanpa perlu isi angin bukan hal baru dan informasi ini datang dari Bridgestone yang ada kemungkinan besar akan diproduksi massal (tidak tahu kapan yang jelas ada). Bridgestone Air-Free Concept Tires adalah sebuah ban kendaraan yang memungkinkan kita sudah tidak perlu repot periksa apakah ban kurang angin atau bahkan untuk menambal segala karena ban ini memang tidak diisi dengan angin.

Rahasia ban tanpa angin ini ada pada disain kembang dan bahan thermoplastic resin yang bisa di daur ulang dengan mudah, ini penting nih, tahu sendiri ban agak susah di daur ulang dan polusinya itu loh!! Sayangnya saat ini konsep ban tanpa angin ini hanya mampu menahan beban seberat 50 kg saja sehingga Bridgestone lebih memfokuskan penggunaan ban ini pada mobil listrik kecil atau kendaraan ringan lainnya. Itupun bukan sekarang.
Aduh, kami benar-benar berharap bahwa ban tanpa angin ini bisa segera terwujud sehingga kami tidak perlu repot untuk cari tukang tambal ban dan pastinya, siap-siap yang kerjannya penebar paku akan jadi pengangguran. 


Sumber berita

Ban Inilah Ban Goodyear Yang Bisa Memompa Angin Sendiri Segera Diluncurkan

Perhatian, siap-siap para penebar paku cari kerjaan baru karena rencananya ban dari Goodyear yang bisa isi angin otomatis terus menerus akan segera dijual (tahun depan mungkin). Ada berita baru tentang ban yang bisa isi angin otomatis ini akan semakin dekat menjadi kenyataan.

 Menggunakan teknologi Air Maintenance Technology (AMT), ban ini bisa menditeksi apabila ban kurang angin kemudian akan langsung mengisi angin secara otomatis tanpa harus berhenti atau turun dari mobil atau cari tukang tambal ban. Teknologi AMT ini terdiri dari beberapa komponen tetapi semua komponen yang ada (regulator dan pompa) akan berada di dalamnya sehingga tidak perlu disambungkan ke sistim yang ada di mobil.
Ketiga regulator menditeksi ban kurang angin, otomatis regulator juga akan terbuka dan membiarkan udara dari luar masuk untuk memompa ban melalui pipa khusus yang ada di dalamnya.
Selain untuk masalah penebar paku, yang lebih penting lagi adalah masalah hemat BBM karena seperti kita tahu kalau ban kurang angin berarti bensin (BBM) akan lebih boros.
 
Sumber berita

23 Sep 2012

Misteri Burung Ababil

Burung Ababil
Bagi anda yang beragama Islam pasti tidak asing dengan nama Ababil. Ababil merupakan nama sebuah burung yang membinasakan tentara Abrahah. Dari sini ada sebuah pertanyaan, apakah itu burung Ababil?. Al-Quran tidak mengatakan nama dari burung tersebut. Aku sudah mencari beberapa referensi tetapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Dikatakan bahwa burung itu membawa batu dari tanah yang terbakar. Di Al-Quran (Al-Fiil/105) dikatakan sebagai berikut :

Dalam Surat Fiil ayat 3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
  dan ayat : 4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

Ada 2 hal penting disana yaitu :
1. Burung
2. Batu dari tanah yang terbakar

Dari ayat diatas pasti anda akan bertanya, apakah ada burung yang membawa batu dari tanah yang terbakar?. Untuk menjawabnya aku mencoba mencari arti yang lain dari ayat-ayat diatas. Dalam terjemahan yang lain ayat-ayat diatas ditulis sebagai berikut :


105.003
YUSUFALI: And He sent against them Flights of Birds,
PICKTHAL: And send against them swarms of flying creatures,
SHAKIR: And send down (to prey) upon them birds in flocks,

105.004
YUSUFALI: Striking them with stones of baked clay.
PICKTHAL: Which pelted them with stones of baked clay,
SHAKIR: Casting against them stones of baked clay,


Untuk bagian yang pertama, Pickthal menulis sebagai "Flying Creatures" atau "Makhluk Terbang", jadi tidak harus berarti Burung. Beberapa terjemahan menulinya sebagai burung, hal ini dikarenakan yang bisa terbang hanyalah burung.


Untuk bagian yang kedua dalam terjemahan yang lain ditulis sebagai "Baked Clay" atau "Tanah Liat Yang Terbakar", dimana arti secara keseluruhan sebagai batu dari tanah liat yang terbakar. Tanah liat yang terbakar tentu identik dengan batu sejenis "Batu Bata atau genting dan sejenisnya" entah berupa potongan atau penuh.
Lalu apakah itu yang melayang dari udara dan menjatuhkan batu?. Ada dua pemikiran untuk menjawab pertanyaan ini.


Pertama : Pickthal mengatakan sebagai Makhluk terbang. Kemungkinan Makhluk ini merupakah Makhluk yang tercipta secara instant, layaknya sebuah wabah. Wabah itu muncul dengan tiba-tiba dan menyebar dengan cepat dan berakhir dengan tiba-tiba pula. Jadi kemungkinan mereka adalah Makluk misterius dan bukan makhluk endemik bumi. Mengenai bentuknya juga tidak jelas seperti apa.


Kedua : Jika makhluk itu burung, maka burung apa?. Apakah burung itu masih ada sampai sekarang?. Beberapa pendapat mengatakan bahwa burung itu burung laut yang berbondong-bondong.





Burung sebagai bagian dari Mukjizat memang tidak aneh, karena di beberapa Ayat di Al-Quran disebutkan tentang mereka, antara lain :


Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (An-Naml : 17)


Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (Saba' : 10)


dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah.(Shaad : 19)



Sumber

Bocah Unik dan Licah Bermain Sepatu Roda

Perilaku Anak Kecil Yang memiliki kelebihan dan kelincahan...
 Seorang bocah berumur 1 tahunan bisa seperti anak dewasa lincah dan trengginas dalam bermain sepatu roda yang diperagakan melalui Video diatas. tidak seperti anak2 yang lain dan memang ini merupakan kehidupan anak yang masih seumuran namun masih bisa dikatakan lebih karena bisa melakuakan yang tidak bisa dilakukan oleh seorang anak dewasa.  Jika anak dewasa bisa melakukan lompat2 namun itu dianggapnya masih biasa akan tetapi jika anak yang masih berumuran sekitar 1 tahunan atau masih bisa berjalan itu saja baru berlatih tapi yang ini bisa membalik2kan tubuhnya seperti layaknya manusia dewasa yang memiliki ketrampilan.

Sejarah Kota Semarang

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijayasetelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran lima hari di Semarang.

Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Daftar walikota Sejak 1945


Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:

* Mr. Moch.lchsan
* Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
* RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
* Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958 - 1 Januari 1960)
* RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961 - 26 April 1964)
* Mr. Wuryanto (25 April 1964 - 1 September 1966)
* Letkol. Soeparno (1 September 1966 - 6 Maret 1967)
* Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
* Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973 - 15 Januari 1980)
* Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
* Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990 - 19 Januari 2000)
* H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000 - 2010)
* Drs.H.Soemarmo HS, MSi / Hendrar Prihadi, SE, MM. (2010 - )

Lihat Videonya :


22 Sep 2012

Sejarah Kota Yogyakarta

Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir 1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui pembangunan fisik kraton. Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati. Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004.
Inilah Kota Yagyakarta :
Sumber : Risalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Tahun 2004.

Sejarah Kota Boyolali

Asal mula nama BOYOLALI menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolalitak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Dalam Menurut legenda nama BOYOLALI berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI. Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutusuntuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama SALATIGA. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng Beristirahat di sebuah BatuBesar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng Berucap “ BAYAWIS LALI WONG IKI” yang dalam bahasa Indonesia artinya “Sudah lupakah orang ini”.Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama BOYOLALI. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini.Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalahtempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Agengmengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekukmirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon,masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hinggasekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang beranimengusiknya.

Penetapan Hari Jadi Kabupaten Boyolali tidaklah mudah. Untuk menetapkan hari jadi yangselalu diperingati setiap tanggal 5 pada bulan Juni memakan waktu yang cukuplama dan perlu penelusuran sejarah yang panjang. Penetapan Hari Jadi KabupatenBoyolali sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Lembaga Penelitian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini didasarkan atas SuratPerjanjian Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolalidengan dengan Lembaga Penelitian UNS pada 11 September 1981. Setelah melakukanpenelusuran sejarah,selanjutnya pada 23 Pebruari 1982 di Gedung DPRD Kabupaten Boyolali diselenggarakan seminar tentang SEJARAH HARI JADI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOYOLALI. Dalam seminar ini telah disimpulkan tanggal 5 Juni 1847 merupakan Hari JadiKabupaten Boyolali. Selanjutnya melalui Rapat Paripurna DPRD pada tanggal 13 Maret1982 telah ditetapkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 1982 tentang Sejarah dan Hari JadiKabupaten Boyolali. Perda tersebut telah diundangkan melalui Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali pada tanggal 22 Maret 1982 Nomor 5 Tahun 1982 Seri D Nomor 3. 

Lihat Video :





Sumber

Arti Filosof di Balik Motif Batik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Batik  berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional klasik hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Pada jaman dahulu, motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Batik memang bukan sekadar lukisan yang ditorehkan pada kain dengan mengunakan canting (alat untuk membatik yang berisi malam atau lilin). Banyak jejak bisa digali dari sehelai kain batik. Sebab motif yang ditorehkan pada selembar kain batik selalu mempunyai makna tersembunyi. Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Berikut terdapat beberapa motif batik beserta filosofisnya yang terkenal di daratan Jawa:
Nama motif : Sido Luhur
Daerah : Kraton Surakarta
Jenis Batik : Batik Kraton
Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)
Makna : Mengandung makna keluhuran. Bagi orang Jawa, hidup memang untuk mencari keluhuran materi dan non materi. Keluhuran materi artinya bisa tercukupi segala kebutuhan ragawi dengan bekerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun profesinya. Sementara keluhuran budi, ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non materi. Orang Jawa sangat berharap hidupnya kelak dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai keluhuran.
Nama motif : Sido Asih
Daerah : Kraton Surakarta
Jenis Batik : Batik Kraton
Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)
Makna : Sido berarti jadi, asih berarti sayang, ragam hias ini mempunyai makna agar hidup berumah tangga selalu penuh kasih sayang.
Nama motif : Sido Mulyo
Daerah : Banyumas
Jenis Batik : Batik pengaruh Kraton
Dikenakan : Temanten Pria atau putri
Makna : Bahagia, rejeki melimpah, hidup dalam kemuliaan
Nama motif : Sido Mukti
Daerah : Surakarta
Jenis Batik : Batik Petani
Dikenakan : Temanten Putra/Putri (Resepsi /Pahargan)
Makna : Hidup yang didambakan selain keluhuran budi, ucapan, dan tindakan, tentu agar hidup akhirnya dapat mencapai mukti atau makmur baik di dunia maupun di akhirat.
Nama motif : Parang Kusumo
Daerah : Surakarta
Jenis Batik : Batik Kraton
Dikenakan : Calon temanten putri (tukar cincin)
Makna : Hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin, ibaratnya keharuman bunga (kusuma).
Nama motif : Truntum
Daerah : Kraton Surakarta
Jenis Batik : Batik Kraton
Dikenakan : Orang tua temanten
Makna : Menuntun, yang maknanya menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku kehidupan baru yaitu berumah tangga.
Nama motif : Wahyu Tumurun
Daerah : Pura Mangkunegaran
Jenis Batik : Batik Kraton
Dikenakan : Penganten pada waktu panggih
Makna : Wahyu berarti anugerah, temurun berarti turun, dengan menggunakan kain ini kedua pengantin mendapatkan anugerah dari yang Maha Kuasa berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mendapat petunjukNya.
Itulah beberapa motif dan filosofi batik yang berasal dari tanah Jawa. Tidak hanya sebagai sandang saja, tetapi dibalik keunikannya batik memiliki makna yang dalam yang melambangkan berbagai peristiwa. Sebagai salah satu pakaian tradisional Indonesia yang ditetapkan Unesco menjadi salah satu ‘The World Heritage’, tidak ada salahnya bagi kita untuk melestarikan batik karena saat ini batik telah hadir dengan berbagai macam model yang modern. Untuk itu sebagai orang Indonesia, hendaknya kita turut bangga dan melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia 
*disaring dari berbagai sumber

Sejarah Berdirinya Kota Solo

Kota Solo
Sejarah berdirinya kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan kota Solo bermula ketika Sunan Pakubuwono ke II memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan belanda J.A.B Van Hohendorff untuk mencari lokasi ibukota kerajaan Mataram Islam yang baru.
Dengan mempertimbangkan faktor fisik dan non fisik akhirnya terpilih suatu desa di tepi sungai Bengawan yang bernama Desa Sala (1745 Masehi atau 1671 Jawa). Dan sejak saat itu Desa Sala berubah menjadi Surakarta Hadinigrat dan terus berkembang pesat. Kota Surakarta pada awalnya adalah kota Mataram. Kota ini bahkan menjadi pusat pemerintahan Kota Mataram.
Adanya Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 menyebabkan Mataram Islam terpecah karena propaganda kolonialisme Belanda yang menyebabkan pusat pemerintahan terpecah menjadi dua, yaitu di Surakarta dan Yogyakarta. Selanjutnya adanya Perjanjian Salatiga pada tahun 1757 menyebabkan pusat pemerintahan kembali terpecah menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran. Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III (Pakubuwono II). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta atau Mangkunegaran dipimpin oleh HB I (Hamengkubuwono I)
Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan Pakubuwono II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton Kartasura hancur, dan Pakubuwono II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.
Bersamaan dengan pindahnya Keraton Surakarta ke Desa Sala, lalu Kota Sala diberi nama Surakarta Hadiningrat. Jadi, Surakarta Hadiningrat dijadikan sebagai nama Ibukota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Sala atau Solo. Asal mula kota ini dinamakan Sala atau Solo dikarenakan desa ini berawa-rawa dan penuh pohon sala, yaitu pohon tom atau nila, namun ada juga yang menyebut pohon sala sejenis pohon pinus, seperti yang tertulis dalam “Serat Babad Sengkala“ yang disimpan di “Sana Budaya Jogjakarta“. Selain itu Sala berasal dari bahasa Jawa asli yang merupakan nama pohon sebangsa pinus yang tumbuh di daerah Sala.
Saat ini Solo telah menjadi salah satu kota yang memiliki pemerintahan yang maju dan memiliki semboyan “Berseri” yang merupakan akronim dari “Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah” sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, saat ini Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Silahkan lihat Videonya :
 

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang terkuat di pulau Sumatera dan termasuk salah satu kerajaan yang berpengaruh di Nusantara karna luas nya daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya mulai dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa juga Pesisir Kalimantan. Nama Sriwijaya sendiri di ambil dari Bahasa sangsekerta Sri berarti Gemilang dan Wijaya Berarti Kejayaan, maka makna dari nama Sriwijaya adalah Kejayaan yang Gemilang. tidak ada yang tahu dengan pasti kapan awal berkembangnya dan kapan pula berakhirnya kerajaan Sriwijaya namun diperkirakan pada abad ke-7 M Kerajaan Sriwijaya telah berdiri.
Urutan Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Tahun 671 M - I Ching singgah di Sriwijaya
tahun 671 adalah tahun awal yang membutikan adanya Kerajaan Sriwijaya. bukti ini di dapat dari seorang Bhiksu Buddha Tiongkok yang bernama I Ching yang sedang berkelana lewat laut menuju india untuk mendapatkan teks agama buddha dalam bahasa sangsekerta melalui Jalur Sutra atau jalur perdagangan untuk kemudian di bawa ke tiongkok dan di terjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa. semasa perjalanan nya ini lah I Ching singgah di Sriwijaya pada Tahun 671 dan menetap selama 6 bulan di sriwijaya kemudian melanjutkan perjalanan nya ke Malayu yang sekarang disebut dengan jambi menetap pula di jambi selama 2 bulan

Gambaran I Tsing tentang Sriwijaya
".... banyak raja dan pemimpin yang berada di pulau-pulau pada Lautan Selatan percaya dan mengagumi Buddha, dihati mereka telah tertanam perbuatan baik. Di dalam benteng kota Sriwijaya dipenuhi lebih dari 1000 biksu Budha, yang belajar dengan tekun dan mengamalkannya dengan baik.... Jika seorang biarawan Cina ingin pergi ke India untuk belajar Sabda, lebih baik ia tinggal dulu di sini selama satu atau dua tahun untuk mendalami ilmunya sebelum dilanjutkan di India".
Tahun 683 M - Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti kedukan bukit yang ditemukan oleh M. Batunburg pada tanggal 29 November 1920 di kebun Pak H. Jahri tepi sungai Tatang, desa Kedukan Bukit di kaki Bukit Siguntang sebelah barat daya Palembang. Prasasti yang berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm ini ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuno adalah sebuah Prasasti yang memperjelas adanya Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini Sangat Jelas Menggambarkan Kejadian yang terjadi pada saat itu.

Isi prasasti kedukan bukit yang telah di terjemahkan:
tanggal 23 April 683 dapunta hiyang naik ke perahu untuk melakukan penyerangan dan sukses dalam Penyerangannya. 19 Mei 683 Dapunta Hiyang berlepas dari minanga membawa 20.000 bala tentara dengan perbekalan 200 peti di perahunya. Rombongan pun tiba di Mukha Upang dengan suka cita. 17 Juni 683 Dapunta Hyang datang membuat wanua
Tahun 684 M - Prasasti Talang Tuo

Prasasti ini ditemukanpada tanggal 17 November 1920 di kaki bukit siguntang oleh Louis Constant Westenenk. Prasasti yang memiliki bidang datar berukuran 50cmX80cm ini juga dipahat menggunakan Aksara Palawa dalam bahasa melayu kuno. Dalam prasasti Talang Tuo yang bertarikh 684 M, disebutkan mengenai pembangunan taman oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa untuk semua makhluk berisi pohon pohon yang buahnya dapat dimakan, Taman tersebut diberi nama Sriksetra.
Tahun 686 M - Prasasti kota kapur


Prasasti yang ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno dipahatkan pada sebuah batu yang berbentuk tugu bersegi-segi dengan ukuran tinggi 177 cm, lebar 32 cm pada bagian dasar, dan 19 cm pada bagian puncak ditemukan di pesisir Barat Pulau Bangka, dinamakan Prasasti Kota Kapur karna sesuai dengan Tempat di temukan nya yaitu di dusun kecil di Pesisir barat Pulau Bangka yang bernama kota Kapur. Prasasti yang ditemukan oleh J.K Van Der Meulen pada bulan Desember 1892 dan di terjemahkan oleh George Coedes orang yang sama yang telah menerjemahkan Prasasti Kedukan Bukit ini berisi tentang Kutukan bagi siapapun yang memberontak kepada Sriwijaya serta berisi Hal hal baik untuk yang setia kepada Sriwijaya, dalam Prasasti Kota Kapur ini juga jelas di ucapkan tanggal 28 Februari 686 Bala tentara Sriwijaya berangkat untuk Menyerang Bumi jawa yang tidak takluk kepada Sriwijaya
Tahun 718 M - Sri Indrawarman Raja Sriwijaya masuk islam
Hal ini di dasari oleh Surat yang dikirimkan Sri Indrawarman yang saat itu berstatus sebagai Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari bani Umayyah. dalam surat itu disebutkan dari seorang Maharaja, yang memiliki ribuan gajah, memiliki rempah-rempah dan wewangian serta kapur barus, dengan kotanya yang dilalui oleh dua sungai sekaligus untuk mengairi lahan pertanian mereka. Bersamaan dengan surat itu juga dikirimkan Hadiah untuk Khalifah
Tahun 717-720 M - Surat kedua Ke Suriah meminta Da'i ke Sriwijaya
Surat kedua yang dikirimkan Raja Sriwijaya ini di dokumentasikan oleh Adb Rabbih dalam karya Al-Iqdul farid. isi potongan surat tersebut berbunyi :

Dari Raja di raja... yang adalah keturunan seribu raja.. kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan; dan saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya, dan menjelaskan kepada saya hukum-hukumnya.Tahun 724 M - Sri Indrawarman mengirim hadiah ke Cina
Sama hal nya dengan yang di lakukan Raja Sri Indrawarman kepada Raja Arab pada kisaran Tahun 717-720 M. Raja Sri Indrawarman juga mengirimkan hadiah kepada kaisar Cina berupa ts'engchi

Tahun 775 -787 M - Dharanindra Mengusasi Sriwijaya
Hal ini di dasari oleh sebuah Prasasti yang ditemukan di sebuah tempat yang bernama Ligor saat ini tempat tersebut bernama Nakhon Si Thammarat, selatan Thailand. Prasasti Ligor memiliki 2 Sisi. Sisi Pertama disebut sebagai Ligor A dan Sisi sebaliknya disebut Ligor B. Ligor A ditulis pada tahun 775 oleh raja Kerajaan Sriwijaya, sedangkan Ligor B ditulis oleh Wangsa Sailendra setelah Menaklukkan Sriwijaya

Tahun 792 - 835 M - Samaratungga Memerintah Sriwijaya
di kisaran Tahun ini lah di perkirakan Samaratungga menjadi Raja di Kerajaan Sriwijaya dengan mengedepankan Agama dan Budaya, terbukti di bangunnya candi Borubudur pada tahun 825 M oleh Samaratungga. Pernikahan Samaratungga dengan Dewi Tara Lahirlah Balaputradewa sebagai Pewaris Tahta Kerajaan Sriwijaya
Tahun 860 M - Balaputradewa Naik Tahta

Prasasti Nalanda berangka tahun 860 ditemukan di Nalanda, Bihar, India. adalah bukti bahwa Balaputradewa pernah menjadi Raja di Kerajaan Sriwijaya, Penafsiran Manuskrip Prasasti Nalaya berbunyi : " Sri Maharaja di Suwarnadwipa, Balaputradewa anak Samaragrawira, cucu dari sailendravamsatilaka (mustika keluarga sailendra) dengan julukan sriviravairimathana (pembunuh pahlawan musuh), raja Jawa yang kawin dengan Dewi Tara, anak Dharmasetu"
Tahun 990 M - Serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa
Serangan raja Dharmawangsa ini di dasari oleh berita cina dari dinasti song, di kisahkan dalam berita cina bahwa Sriwijaya terlibat persaingan dengan Kerajaan Medang untuk menguasai Asia tenggara, kedua Kerajaan ini saling mengirimkan duta ke cina, utusan Sriwijaya berangkat pada tahun 988 tertahan di kanton ketika hendak pulang, karna negri Sriwijaya di serang tentara Kerajaan Medang, Pada Tahun 992 duta Sriwijaya mencoba pulang kembali namun tertahan di Campa karna negri Sriwijaya belum aman, duta ini meminta Kaisar Song untuk menyatakan bahwa Sriwijaya berada dalam perlingdungan cina, untusan Kerajaan Medang tiba di cina tahun 992 M, dikirim setelah Dharmawangsa berhasil menaklukkan Sriwijaya.
Tahun 1006 / 1016 - Wafatnya Dharmawangsa Teguh
dalam Prasasti Pucangan disebutkan sebuah peristiwa Mahapralaya yaitu peristiwa hancurnya Kerajaan Medang. Tentara Aji Wurawari dari Lwaram yang di perkirakan sekutu Sriwijaya menyerang Istana raja Dharmawangsa Teguh di Wwatan. Dharmawangsa Teguh meninggal pada peristiwa tersebut.

Tahun 1003 M - Sri Cudamaniwarmadewa
keterangan ini di dapat dari sebuah manuskrip nepal pada abad ke 11 yang memuji negara Sriwijaya sebagai pusat kegiatan utama agama budha, dan memiliki area indah lokananantha di sriwayapura. Dan sebuah kronik
Tibet yang ditulis pada abad ke 11 bernama durbodhaloka menyebutkan pula nama maharaja sri Cudamanirwarman dari sriwijayanagara di suwardawipa.

Tahun 1008 M - Sri Mara-Vijayottunggawarman
Penemuan Prasasti Leiden yang tertulis pada lempengan tembaga berangka tahun 1005 yang terdiri dari bahasa Sansekerta dan berbahasa Tamil. sesuai dengan tempat di temukan nya yaitu di KITLV Leiden, Belanda. maka Prasasti ini dinamakan Prasasti Leiden.

Nama Sri Mara-Vihayottunggawarman di sebutkan dalam Prasasti Leiden sebagai anak dari Sri Cudamaniwarmadewa yang memiliki hubungan baik dengan dinasti Chola dari Tamil, selatan India
Terjemahan Prasasti Leiden :
Raja Sriwijaya, Sri Mara-Vijayottunggawarman putra Sri Cudamani Warmadewa di Kataha telah membangun sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma
Tahun 1025 M - Kehancuran Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya Hancur Diserang oleh Rajendra Chola dari Kerajaan Chola serangan Rajendra Chola I dari Koromandel India selatan, didasarkan pada bait akhir prasasti Tanjoreyang menceritakan tentang penaklukan yang dilakukan Kerajaan Chola atas beberapa kawasan termasuk beberapa kawasan di nusantara serta penawanan raja Sangrama-Vijayottunggawarman dari Sriwijaya.

Kehidupan Tanah Jawa Pada Masa Rosululloh

Salah satu teori Islam masuk ke Nusantara dibawa para pedagang dari Gujarat, India, di abad ke14 Masehi. Teori masuknya Islam ke Nusantara dari Gujarat ini disebutjuga sebagai Teori Gujarat. Demikian menurut buku-buku sejarah yang sampai sekarang masih menjadi buku pegangan bagi para pelajar kita, dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, bahkan di beberapa perguruan tinggi.
Namun, tahukah Anda bahwa Teori Gujarat iniberasal dari seorang orientalis asal Belanda yang seluruh hidupnyadidedikasikan untuk menghancurkan Islam? Orientalis ini bernamaSnouck Hurgronje, yang demi mencapai tujuannya, ia mempelajari bahasaArab dengan sangat giat, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya.
Menurut sejumlah pakar sejarah dan juga arkeolog, jauh sebelum Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang antara para pedagang Cina, Nusantara, dan Arab. Jalur perdagangan selatan ini sudah ramaisaat itu.
Mengutip buku Gerilya Salib di Serambi Makkah (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2006) yang banyak memaparkan bukti-bukti sejarah soal masuknya Islam di Nusantara.
Peter Bellwood, Reader in Archaeology di Australia National University, telah melakukan banyak penelitian arkeologis di Polynesia dan Asia Tenggara. Bellwood menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima masehi, yang berarti Nabi Muhammad SAW belum lahir, beberapa jalur perdagangan utama telah berkembang menghubungkan kepulauan Nusantara dengan Cina.
Temuan beberapa tembikar Cina serta benda-benda perunggu dari zaman Dinasti Han dan zaman-zaman sesudahnya di selatan Sumatera dan di Jawa Timur membuktikan hal ini. Dalam catatan kakinya Bellwood menulis, “Museum Nasional di Jakarta memiliki beberapa bejana keramik dari beberapa situs di Sumatera Utara.
Selain itu, banyak barang perunggu Cina, yang beberapa di antaranya mungkin bertarikh akhir masa Dinasti Zhou (sebelum 221 SM), berada dalam koleksi pribadi di London.  Benda-benda ini dilaporkan berasal dari kuburan di Lumajang, Jawa Timur,yang sudah sering dijarah…”
Bellwood dengan ini hendak menyatakan bahwa sebelum tahun 221 SM, para pedagang pribumi diketahui telah melakukan hubungan dagang dengan para pedagang dari Cina.  Masih menurutnya, perdagangan pada zaman itu di Nusantara dilakukan antar sesama pedagang, tanpa ikut campurnya kerajaan, jika yang dimaksudkan kerajaan adalah pemerintahan dengan raja dan memiliki wilayah yang luas. Sebab kerajaan Budha Sriwijaya yang berpusat di selatan Sumatera baru didirikan pada tahun 607 Masehi (Wolters 1967; Hall 1967, 1985). Tapi bisa saja terjadi, “kerajaan-kerajaan kecil” yang tersebar di beberapa pesisir pantai sudah berdiri, walau yang terakhir ini tidak dijumpai catatannya.
Di Jawa, masa sebelum masehi juga tidak ada catatan tertulisnya. Pangeran Aji Saka sendiri baru “diketahui” memulai sistem penulisan huruf Jawi kuno berdasarkan pada tipologi huruf Hindustan pada masa antara 0 sampai 100 Masehi. Dalam periode ini di Kalimantan telah berdiri Kerajaan Hindu Kutai dan Kerajaan Langasuka di Kedah, Malaya.Tarumanegara di Jawa Barat baru berdiri tahun 400-an Masehi. DiSumatera, agama Budha baru menyebar pada tahun 425 Masehi dan mencapaikejayaan pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Temuan G. R Tibbets
Adanya jalur perdagangan utama dari Nusantara—terutama Sumatera dan Jawa—dengan Cina juga diakui oleh sejarahwan G. R. Tibbetts. Bahkan Tibbetts-lah orang yang dengan tekun meneliti hubungan perniagaan yang terjadi antara para pedagang dari Jazirah Arab dengan para pedagang dari wilayah Asia Tenggara pada zaman pra Islam. Tibbetts menemukan bukti-bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara saat itu. “Keadaan ini terjadi karena kepulauan Nusantara telah menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang Arab yang berlayar k enegeri Cina sejak abad kelima Masehi, ” tulis Tibbets.
Jadi peta perdagangan saat itu terutama di selatan adalah Arab-Nusantara-China. Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M—hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah terang-terangan kepada bangsa Arab—di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya.
Di perkampungan-perkampungan ini, orang-orang Arab bermukim dan telah melakukan asimilasi dengan penduduk pribumi dengan jalan menikah perempuan-perempuan lokal secara damai. Mereka sudah beranak–pinak di sana. Dari perkampungan-perkampungan ini mulai didirikan tempat-tempat pengajian al-Qur’an dan pengajaran tentang Islam sebagai cikal bakal madrasah dan pesantren, umumnya juga merupakan tempat beribadah (masjid).  Temuan ini diperkuat Prof. Dr. HAMKA yang menyebut bahwa seorang pencatat sejarahTiongkok yang mengembara pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa Arab yang membuat kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera.  Ini sebabnya, HAMKA menulis bahwa penemuan tersebut telah mengubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air. HAMKAjuga menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika.
Pembalseman Firaun Ramses II Pakai Kapur Barus Dari Nusantara
Dari berbagai literatur, diyakini bahwa kampung Islam di daerah pesisir Barat Pulau Sumatera itu bernama Barus atau yang juga disebut Fansur. Kampung kecil ini merupakan sebuah kampung kuno yang berada di antara kota Singkil dan Sibolga, sekitar 414 kilometer selatan Medan. Di zaman Sriwijaya, kota Barus masuk dalam wilayahnya. Namun ketika Sriwijaya mengalami kemunduran dan digantikan oleh Kerajaan Aceh Darussalam, Barus pun masuk dalam wilayah Aceh. Amat mungkin Barus merupakan kota tertua di Indonesia mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria, Armenia, China, dan sebagainya.
Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus. Bahkan dikisahkan pula bahwa kapur barus yang diolah dari kayu kamfer darikota itu telah dibawa ke Mesir untuk dipergunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5. 000 tahun sebelum Masehi!
Berdasakan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus juga dikenal sebagai daerah awal masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad ke-7 Masehi. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun672 Masehi. Ini memperkuat dugaan bahwa komunitas Muslim di Barus sudah ada pada era itu.  Sebuah Tim Arkeolog yang berasal dari EcoleFrancaise D’extreme-Orient (EFEO) Perancis yang bekerjasama denganpeneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobu Tua-Barus, telah menemukan bahwa pada sekitar abad 9-12 Masehi, Baru stelah menjadi sebuah perkampungan multi-etnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa, Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya. Tim tersebut menemukan banyak benda-benda berkualitas tinggi yang usianya sudah ratusan tahun dan ini menandakan dahulu kala kehidupan di Barus itu sangatlah makmur. Di Barus dan sekitarnya, banyak pedagang Islam yang terdiri dari orangArab, Aceh, dan sebagainya hidup dengan berkecukupan. Mereka memiliki kedudukan baik dan pengaruh cukup besar di dalam masyarakat maupun pemerintah (Kerajaan Budha Sriwijaya). Bahkan kemudian ada juga yang ikut berkuasa di sejumlah bandar. Mereka banyak yang bersahabat, juga berkeluarga dengan raja, adipati, atau pembesar-pembesar Sriwijaya lainnya. Mereka sering pula menjadi penasehat raja, adipati, atau penguasa setempat. Makin lama makin banyak pula penduduk setempat yang memeluk Islam. Bahkan ada pula raja, adipati, atau penguasa setempat yang akhirnya masuk Islam. Tentunya dengan jalan damai (Rz/eramuslim)
Sejarahwan T. W. Arnold dalam karyanya “The Preaching of Islam”(1968) juga menguatkan temuan bahwa agama Islam telah dibawa oleh mubaligh-mubaligh Islam asal jazirah Arab ke Nusantara sejak awal abadke-7 M. Setelah abad ke-7 M, Islam mulai berkembang di kawasanini, misal, menurut laporan sejarah negeri Tiongkok bahwa pada tahun 977M, seorang duta Islam bernama Pu Ali (Abu Ali) diketahui telah mengunjungi negeri Tiongkok mewakili sebuah negeri di Nusantara (F.Hirth dan W. W. Rockhill (terj), Chau Ju Kua, His Work On Chinese andArab Trade in XII Centuries, St.Petersburg: Paragon Book, 1966, hal.159). Bukti lainnya, di daerah Leran, Gresik, Jawa Timur, sebuah batu nisan kepunyaan seorang Muslimah bernama Fatimah binti Maimun bertanggal tahun 1082 telah ditemukan. Penemuan ini membuktikan bahwa Islam telah merambah Jawa Timur di abad ke-11 M (S. Q. Fatini, IslamComes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39).
Dari bukti-bukti di atas, dapat dipastikan bahwa Islam telah masuk keNusantara pada masa Rasulullah masih hidup. Secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut: Rasululah menerima wahyu pertama di tahun610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua (kuartal pertamatahun 613 M), lalu tiga tahun lamanya berdakwah secaradiam-diam—periode Arqam bin Abil Arqam (sampai sekitar kuartal pertamatahun 616 M), setelah itu baru melakukan dakwah secara terbuka dariMakkah ke seluruh Jazirah Arab.
Menurut literatur kuno Tiongkok,sekitar tahun 625 M telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisirSumatera (Barus). Jadi hanya 9 tahun sejak Rasulullah SAW memproklamirkan dakwah Islam secara terbuka, di pesisir Sumatera sudah terdapat sebuah perkampungan Islam. Selaras dengan zamannya, saat itu umat Islam belum memiliki mushaf Al-Qur’an, karena mushaf Al-Qur’an baru selesai dibukukan pada zaman Khalif Utsman bin Affan pada tahun 30H atau 651 M. Naskah Qur’an pertama kali hanya dibuat tujuh buah yang kemudian oleh Khalif Utsman dikirim ke pusat-pusat kekuasaan kaum Muslimin yang dipandang penting yakni (1) Makkah, (2) Damaskus, (3)San’a di Yaman, (4) Bahrain, (5) Basrah, (6) Kuffah, dan (7) yang terakhir dipegang sendiri oleh Khalif Utsman. Naskah Qur’an yang tujuh itu dibubuhi cap kekhalifahan dan menjadi dasar bagi semua pihak yang berkeinginan menulis ulang. Naskah-naskah tua dari zaman KhalifahUtsman bin Affan itu masih bisa dijumpai dan tersimpan pada berbagai museum dunia. Sebuah di antaranya tersimpan pada Museum di Tashkent,Asia Tengah. Mengingat bekas-bekas darah pada lembaran-lembaran naskah tua itu maka pihak-pihak kepurbakalaan memastikan bahwa naskah Qur’an itu merupakan al-Mushaf yang tengah dibaca Khalif Utsman sewaktu mendadak kaum perusuh di Ibukota menyerbu gedung kediamannya dan membunuh sang Khalifah.
Perjanjian Versailes (Versailes Treaty), yaitu perjanjian damai yang diikat pihak Sekutu dengan Jerman pada akhir Perang Dunia I, di dalam pasal 246 mencantumkan sebuah ketentuan mengenai naskah tua peninggalan Khalifah Ustman bin Affan itu yang berbunyi: (246) Di dalam tempo enam bulan sesudah Perjanjian sekarang ini memperoleh kekuatannya, pihak Jerman menyerahkan kepada Yang Mulia Raja Hejaz naskah asli Al-Qur’an dari masa Khalif Utsman, yang diangkut dariMadinah oleh pembesar-pembesar Turki, dan menurut keterangan, telah dihadiahkan kepada bekas Kaisar William II (Joesoef Sou’yb, Sejarah hulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, cet. 1, 1979, hal. 390-391).  Sebab itu, cara berdoa dan beribadah lainnya pada saat itu diyakiniberdasarkan ingatan para pedagang Arab Islam yang juga termasuk paraal-Huffadz atau penghapal al-Qur’an. Menengok catatan sejarah,pada seperempat abad ke-7 M, kerajaan Budha Sriwijaya tengah berkuasaatas Sumatera. Untuk bisa mendirikan sebuah perkampungan yang berbedadari agama resmi kerajaan—perkampungan Arab Islam—tentu membutuhkanwaktu bertahun-tahun sebelum diizinkan penguasa atau raja. Harus bersosialisasi dengan baik dulu kepada penguasa, hingga akrab dan dipercaya oleh kalangan kerajaan maupun rakyat sekitar, menambah populasi Muslim di wilayah yang sama yang berarti para pedagang Arab ini melakukan pembauran dengan jalan menikahi perempuan-perempuan pribumi dan memiliki anak, setelah semua syarat itu terpenuhi baru mereka—para pedagang Arab Islam ini—bisa mendirikan sebuah kampung di mana nilai-nilai Islam bisa hidup di bawah kekuasaan kerajaan Budha Sriwijaya. Perjalanan dari Sumatera sampai ke Makkah pada abaditu, dengan mempergunakan kapal laut dan transit dulu di Tanjung Comorin, India,  konon memakan waktu dua setengah sampai hampir tiga tahun.
Jika tahun 625 dikurangi 2, 5 tahun, maka yang didapat adalahtahun 622 Masehi lebih enam bulan. Untuk melengkapi semua syaratmendirikan sebuah perkampungan Islam seperti yang telah disinggung diatas, setidaknya memerlukan waktu selama 5 hingga 10 tahun. Jika ini yang terjadi, maka sesungguhnya para pedagang Arab yang mula-mula membawa Islam masuk ke Nusantara adalah orang-orang Arab Islam generasi pertama para shahabat Rasulullah, segenerasi dengan Ali bin Abi Thalibr. A.. Kenyataan inilah yang membuat sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara sangat yakin bahwa Islam masuk ke Nusantara pada saat Rasulullah masih hidup di Makkah dan Madinah. Bahkan Mansyur Suryanegara lebih berani lagi dengan menegaskan bahwa sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, saat masih memimpin kabilah dagang kepunyaan Khadijah ke Syam dan dikenal sebagai seorang pemuda Arab yang berasal dari keluarga bangsawan Quraisy yang jujur, rendah hati, amanah, kuat, dan cerdas, di sinilah ia bertemu dengan para pedagang dari Nusantara yang juga telah menjangkau negeri Syam untuk berniaga. “ Sebab itu, ketika Muhammad diangkat menjadi Rasul dan mendakwahkan Islam, maka para pedagang di Nusantara sudah mengenal beliau dengan baik dan dengan cepat dan tangan terbuka menerima dakwah beliau itu,” ujar Mansyur yakin. Dalam literatur kuno asal Tiongkok tersebut, orang-orang Arab disebut sebagai iorang-orang Ta Shih, sedang Amirul Mukminin disebut sebagai Tan mi moni’. Disebutkan bahwa duta Tan mi mo ni’, utusan Khalifah, telah hadir di Nusantara pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah dan menceritakanbahwa mereka telah mendirikan Daulah Islamiyah dengan telah tiga kali berganti kepemimpinan. Dengan demikian, duta Muslim itu datang ke Nusantara di perkampungan Islam di pesisir pantai Sumatera pada saatkepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan (644-656 M). Hanya berselang duapuluh tahun setelah Rasulullah SAW wafat (632 M).
Catatan-catatan kuno itu juga memaparkan bahwa para peziarah Budha dari Cina sering menumpang kapal-kapal ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelangabad ke-7 Masehi untuk mengunjungi India dengan singgah di Malaka yangmenjadi wilayah kerajaan Budha Sriwijaya.
Gujarat Sekadar Tempat Singgah
Jelas,Islam di Nusantara termasuk generasi Islam pertama. Inilah yang oleh banyak sejarawan dikenal sebagai Teori Makkah. Jadi Islam di Nusantara ini sebenarnya bukan berasal dari para pedagang India (Gujarat) atau yang dikenal sebagai Teori Gujarat yang berasal dari Snouck Hurgronje ,karena para pedagang yang datang dari India, mereka ini sebenarnya berasal dari Jazirah Arab, lalu dalam perjalanan melayari lautan menuju Sumatera (Kutaraja atau Banda Aceh sekarang ini) mereka singgah dulu di India yang daratannya merupakan sebuah tanjung besar (Tanjung Comorin) yang menjorok ke tengah Samudera Hindia dan nyaris tepat berada ditengah antara Jazirah Arab dengan Sumatera. Bukalah atlas Asia Selatan, kita akan bisa memahami mengapa para pedagang dari Jazirah Arab menjadikan India sebagai tempat transit yang sangat strategis sebelum meneruskan perjalanan ke Sumatera maupun yang meneruskan ekspedisi ke Kanton di Cina. Setelah singgah di India beberapa lama, pedagang Arab ini terus berlayar ke Banda Aceh, Barus, terus menyusuri pesisir Barat Sumatera, atau juga ada yang ke Malaka dan terus ke berbagai pusat-pusatperdagangan di daerah ini hingga pusat Kerajaan Budha Sriwijaya diselatan Sumatera (sekitar Palembang), lalu mereka ada pula yangmelanjutkan ekspedisi ke Cina atau Jawa. Disebabkan letaknya yang sangat strategis, selain Barus, Banda Aceh ini telah dikenal sejak zaman dahulu. Rute pelayaran perniagaan dari Makkah dan India menuju Malaka, pertama-tama diyakini bersinggungan dahulu dengan Banda Aceh ,baru menyusuri pesisir barat Sumatera menuju Barus. Dengan demikian,bukan hal yang aneh jika Banda Aceh inilah yang pertama kali disinar cahaya Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab. Sebab itu, Banda Aceh sampai sekarang dikenal dengan sebutan Serambi Makkah. sumber