Kalau gaji yang diterima besar, tentu tak menjadi masalah. Gaji kecil lah yang sering membuat kita bertanya-tanya. Apa saja yang memengaruhi kecilnya gaji? Ini faktornya.
1. Pendidikan Standar
Memang banyak pengusaha yang tidak lulus pendidikan tinggi bisa sukses dan mendapat penghasilan besar. Meski begitu, pendidikan tinggi tetap membantu seseorang mendapat penghasilan lebih besar. Statistik menunjukkan, orang yang menempuh pendidikan tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak uang daripada mereka yang berpendidikan rendah.
2. Usia Muda
Mereka yang berumur 25 tahun ke bawah cenderung berpenghasilan lebih rendah dibandingkan yang berumur di atas 25 atau 30 tahun. Ini masuk akal mengingat pengalaman di satu bidang, jika ditekuni dari tahun ke tahun akan membuat pengalaman bertambah sehingga penghasilan pun juga bertambah.
3. Pengalaman Minim
Sudah pasti makin banyak dan lama pengalaman bekerja, makin tinggi pula nilai jual kita. Maka tak heran, jika usia di atas 25 tahun Anda baru mulai bekerja, gaji pun tak sebesar mereka yang sudah mulai bekerja 2 tahun lebih awal.
4. Hanya Staf
Jika jabatan atau posisi di tempat kerja hanya staf, meski usia di atas 30 tahun dan pengalaman kerja cukup banyak, tentu gaji Anda hanya “jalan di tempat”.
5. "Lahan Kering"
Setiap jenis usaha memiliki rentang gaji yang berbeda. Hal ini disesuaikan dengan beban kerja, waktu, tanggung jawab, dan besarnya pengaruh keputusan berdasarkan hasil kerjanya. Misalnya, di industri migas tentu akan berbeda tanggung jawab dan beban kerjanya dengan bidang perbankan. Meski posisi sama-sama staf dengan pengalaman kerja 5 tahun.
6. Kerja Lapangan
Bekerja di luar kantor memang lebih banyak menggunakan fisik dan sedikit memerlukan otak. Alhasil, posisi lebih rendah dan gaji lebih kecil dari yang duduk manis di kantor. Pernah dengar istilah white collar worker (pekerja kerah putih yang lebih banyak menggunakan pikiran dalam bekerja) dan blue collar worker (pekerja kerah biru yang lebih banyak menggunakan tenaga)? White collar worker biasanya menghasilkan lebih banyak uang daripada blue collar worker.
7. Status
Apakah pegawai tetap, pegawai kontrak waktu tertentu (PKWT), atau pegawai dari kontraktor (consultant)? Pegawai kontrak level bawah (non-staff) biasanya menerima gaji lebih kecil dibanding pegawai tetap. Namun, untuk level staf ke atas seringkali pekerja kontrak lah yang bergaji lebih besar daripada pegawai tetap.
8. Bad Attitude
Pernah berbuat kesalahan yang membuat atasan tak lagi menyukai Anda? Bisa jadi faktor ini membuat gaji Anda tak pernah naik karena bos tak mau memberi rekomendasi kenaikan gaji.
9. Diskriminasi
Masalah gender dan SARA memang masih berpengaruh. Tak heran jika di beberapa perusahaan, karyawan perempuan mendapat gaji lebih rendah dibanding lelaki untuk pekerjaan yang sama. Atau karyawan dari suku X (yang sama dengan suku si bos) mendapat gaji lebih tinggi daripada karyawan dari suku berbeda.
Nah, semoga pertanyaan Anda sudah terjawab!
source: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....