21 Agu 2011

Apakah Nyeri Fisik Sebagai Gejala Penyakit Mental?

Apakah Anda pernah merasakan nyeri di bagian tubuh tertentu Anda? Bagian tangan, kaki, atau punggung? Mayoritas orang sering menganggap itu sebagai masalah ringan, antara mereka terlalu lelah karena bekerja, atau merasa salah tidur selama berhari-hari.

Bagaimana jika sudah diperiksa namun sia-sia?

Saran saya: Jangan pernah diremehkan!

Bila dokter tidak bisa menjelaskan penyebabnya, mungkin Anda mengalami penyakit yang bernama Somatoform Disorder.

Menurut Diagnostic and Statistic Manual, 4th ed. (DSM-IV), Somatoform Disorder adalah suatu kelompok penyakit mental yang dapat dikategorisasikan lagi menjadi:

  • Somatization Disorder
  • Body Dysmorphic Disorder
  • Conversion Disorder
  • Pain Disorder
  • Hypochondriasis Disorder

Penyakit ini ditandai dengan nyeri fisik kronis yang tidak diketahui penyebabnya (istilah somatoform berarti nyeri-nyeri yang tidak dapat dijelaskan). Orang yang menderita penyakit semacam ini dapat mengalami depresi dan rasa kekhawatiran yang tinggi, melihat rasa nyeri yang dialaminya tidak ada penyebab medis ataupun biologis dan dokter juga tidak bisa menjelaskan secara utuh.

Somatization Disorder, terjadi pada orang-orang di bawah umur 30 tahun, ditandai dengan rasa nyeri di 4 bagian tubuh yang berbeda, mempunyai catatan keluhan rasa nyeri fisik untuk beberapa tahun ke belakang, erectile dysfunction (ketidakmampuan seseorang untuk memuaskan aktivitas seksualnya) dan berkurangnya hasrat seksual. Studi menemukan bahwa gen dan faktor lingkungan mungkin mempengaruhi seseorang untuk menderita somatization disorder. Contoh dari somatization disorders ini adalah nyeri pada dada, punggung, kelelahan, dan sebagainya.

Body Dysmorphic Disorder, nama lain dari Dysmorphophobia atau Body Dysmorphia/Dysmorphic Syndrome, merupakan penyakit yang merujuk kepada body image. Orang yang menderita penyakit ini biasanya mengalami krisis kepercayaan diri yang berlebihan karena perhatian dan kekhawatirannya fokus kepada bagian tubuh yang mengalami kekurangan. Penyakit ini juga dialami oleh orang dewasa muda (umur 20 sampai 30an). Selain krisis kepercayaan diri, penderita juga mengalami delusi yang belebihan karena kekurangan dari bagian tubuhnya. Contohnya, penderita penyakit ini sering panik akibat tubuhnya yang terlalu besar, kulit yang terlalu hitam (untuk ras Asia), dan kecemasan lain akibat perasaan mereka akan bagian tubuhnya.

Conversion Disorder, sebuah gangguan mental yang berhubungan dengan sistem syaraf. Penderita penyakit ini sering mengalami kebutaan atau kelumpuhan di bagian tubuh tertentu. Gejalanya adalah defisit dari fungsi syaraf motoris dan sensoris tetapi tidak bisa dijelaskan seluruhnya. Penyakit ini disebut juga dengan Hysteria atau Hysteric Neurosis. Gejala lain adalah penderita mengalami depresi dan kegelisahan yang mengarah kepada fobia tertentu dan gangguan aktivitas seksual.

Kasus penderita conversion disorder yang paling terkenal adalah kasus pasien wanita bernamaBertha Pappenheim atau nama lainnya, Anna O. “Anna” kemudian diperiksa oleh Josef Breuer dan Sigmund Freud yang akhirnya mendapat kesimpulan bahwa ia menderitahysteria. Gejala yang terlihat adalah kelumpuhan (paralysis) bagian tangan kanan serta leher, batuk tingkat parah, halusinasi, kehilangan kesadaran, dan gangguan pada pengelihatan, pendengaran, dan berbicara. Dengan adanya kasus Anna O ini, membuat Breuer dan Freud untuk mampu memberikan penjelasan psikologis tentang penyakit hysteria.



Video kasus Anna O.

Jika ingin melihat di Youtube silahkan klik di sini

Pain Disorder mungkin sudah banyak yang bisa memahami definisi dari penyakit ini. Pain disorder mempunyai banyak makna dilihat dari kata “Pain”. Arti dari kata itu sendiri adalah rasa tidak nyaman yang terasosiasi dengan kerusakan pada otot dan urat. Bisa juga rasa nyeri pada otot tangan atau perut yang didefinisikan sebagai pain disorder, jika nyeri itu dihubungkan dengan faktor eksternal atau pengaruh luar. Hubungannya dengan somatoform disorder ini adalah jika pain disorder yang dirasakan oleh penderita disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat disebutkan secara spesifik oleh dokter.

Hypochondriasis, disebut juga Health Phobia atauHealth Anxiety, merupakan penyakit dimana penderita merasa gelisah dan khawatir secara berlebihan bahwa mereka akan mendapatkan penyakit yang serius. Adanya kecemasan dan ketakutan ini karena adanya perasaan mereka terhadap bagian tubuh mereka yang memiliki kekurangan. Dan lagi, hypochondriasis ini tidak dapat diketahui apa yang dijelaskan secara medis. Selain itu, penyakit ini menimbulkan kesalahan dalam menginterpretasi suatu gejala fisik, misalnya seseorang mengalami pusing yang parah, dan ia menafsirkannya bahwa ia memiliki tumor otak.

Bila gejala-gejala penyakit tersebut tidak bisa dijelaskan, lalu bagaimana cara mengurangi rasa nyeri yang saya alami? Jawabannya, Anda bisa mengunjungi psikolog dan melakukan berbagai terapi. Dengan dilakukannya terapi rutin, menyebabkan penderita bisa mengurangi rasa nyeri yang dialami. Tentunya, terapi yang dilakukan juga tidak sembarangan. Contohnya, penderita hypochondriasis tergolong sulit untuk melakukan terapi, mendengar yang mereka rasakan tidak berhubungan dengan keadaan psikologis. Namun, terapi yang bertujuan untuk mengurangi stres dan kecemasan juga bisa membantu penderita dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Jadi, jangan ragu untuk memeriksa ketika merasa ada yang tidak beres dengan kesehatanmu! Gejala kecil bisa mengakibatkan penyakit serius jika tidak ditangani segera!........... by Arafani Saezarina

[http://ruangpsikologi.com/]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....