Temuan
itu dicapai sekitar beberapa tahun lalu, dalam sebuah observasi yang
dipimpin oleh Profesor Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman.
Mereka hendak mencari tahu, seperti apa sebenarnya bentuk alam semesta
ini.
Maka digunakanlah sebuah alat canggih milik
Badan Antariksa AS (NASA), Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP).
Hasilnya menunjukkan, alam semesta ini ternyata berbentuk seperti sebuah
terompet raksasa.
Di ujung bagian belakang ‘terompet’ alam semesta ini dinyatakan tak bisa diamati (unobservable).
Di bagian depan, ada bumi dan seluruh sistem tata surya yang bisa
diamati. Hal ini dikatakan ada hubungannya dengan sebuah hadits panjang
Islam di kitab Tanbihul Ghofilin.
Jilid pertama
kitab itu menyebutkan hadits dari Abu Hurairah, yang menyatakan
sangkakala Malaikat Isrofil berbentuk tanduk dan terbuat dari cahaya.
Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi yang dapat dipahami meliputi
atau mencakup seluruh wilayah alam semesta.
Dikatakan
sang malaikat bersiap, meletakkan bibirnya di ujung sangkakala dan akan
meniupnya begitu mendapat perintah. Maka ketika itulah, seperti
dikatakan, hari kiamat telah tiba. Bayangkan, jika alam semesta ini
sebuah sangkakala, seberapa besar peniupnya dan seukuran apa sang
pencipta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....