Inilah Masjid Kaca (Hampir semua Terbuat dari Kaca)

Masjid dari kaca (Madina terletak di Ibukota Meghalaya)

Pernahkah Anda melihat masjid dari kaca? Di Shilong, India sebuah tempat ibadah umat Islam bernama Masjid Madina benar-benar terbuat dari kaca. Tak hanya bangunannya saja yang berbahan kaca, tapi juga kubah dan menaranya semua dari kaca. Hebatnya lagi, sebagian besar pekerja yang membangun masjid ini adalah warga umat Hindu. Sebuah bentuk konkrit toleransi antarumat beragama yang luar biasa.

Laman Times of India edisi Senin (15/10) menulis Masjid Madina yang terletak di Ibukota Meghalaya itu akan dibuka secara resmi untuk umum, Kamis (18/10). Keseluruhan pembangunannya diperkirakan baru akan tuntas pada Juli tahun 2013 mendatang, yang kemudian akan dijaga oleh Persatuan Muslim Shillong (SMU).

"Ini merupakan keajaiban arsitektur," ungkap legislator kongres Sayeedullah Nongrum yang juga membantu dalam pembangunan masjid tersebut.

"Kami membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk menyelesaikan masjid kaca di India, dan salah satu yang terbesar di wilayah Timur Laut," kata Nongrum yang juga menjabat sebagai sekretaris umum Persatuan Muslim Shillong.

Bangunan empat lantai sepanjang 120 meter dan lebar 61 meter itu berdiri dalam Kompleks Idgah, yang terletak di daerah yang dekat dengan masyarakat kalangan bawah di sepanjang sungai Umshyrpi. Pada malam hari, masjid kaca itu akan bersinar dan gemerlapan.

Selain berfungsi sebagai rumah ibadah dengan kapasitas sekitar dua ribu orang dengan ruang terpisah untuk perempuan dan laki-laki beribadah, Masjid Madina juga merupakan panti asuhan baru bernama Meherba. Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapat perpustakaan dan sebuah lembaga teologi Islam bernama 'Markaz' .

"Tempat ini akan terbuka untuk semua orang, tapi mereka harus menjaga kesucian masjid," kata Nongrum yang menambahkan bahwa masjid itu dapat menjadi daya tarik wisata.

Selain itu Nongrum juga mengatakan, lembaga teologis yang baru itu akan menanamkan ajaran Islam. Sementara perpustakaan yang ada, akan menyebarkan ilmu tentang studi agama komparatif. (oleh Tanti Yulianingsih)

Sumber