Mantra dikenal orang hanya sebagai kata yang mempunyai arti berbau magis
atau malah klenik. Tentu bisa dimaklumi. Karena akibat pemakaiannya
lebih banyak berdekatan ke hal-hal tersebut.
Seperti untuk memanggil roh
leluhur oleh seorang dalang guna memohon perlindungan dan bantuan agar
lancar sebelum berlangsung pergelaran wayang. Selain itu nilai mantra
yang bersifat spiritual sebenarnya mampu menggiring kesembuhan berbagai
jenis penyakit.
Sebelumnya, mantra dikenal sebagai Puisi Mantra yang hanya untuk
dilisankan bukan secara tertulis. Sebagaimana ditulis oleh Charles
Rockwell Lanman dalam bukunya A Sanskrit Leader dan kemudian dikutip
oleh Yus Rusyana, seorang guru besar dan dosen Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung, dan ahli bahasa bahwa mantra berarti
ungkapan atau suara hati yang dilisankan dalam tatakrama atau
kebiasaan-kebiasaan yang ada hubungannya dengan berdoa/menyembah
(sesuatu) dalam wujud nyanyi-nyanyian suci atau tulisan-tulisan suci.
Mantra disebut sebagai ajian atau jimat. Jelasnya, bahwa puisi mantra
yang kemudian disebut cukup dengan mantra itu adalah bentuk puisi-puisi
lisan tua yang mengandung nilai kekuatan magis. Menurut, Yus Rusyana
dalam bukunya Bagbagan Puisi Mantra Sunda, tingkah laku magis adalah
tingkah laku (manusia) untuk mencapai keinginan-keinginannya dengan cara
menguasai dan menggunakan kekuatan sakti di luar batas akal dan kasat
mata (gaib).
“Ciri tingkah laku magis itu adalah di antaranya melisankan mantra yang
dilakukan tidak di sembarang tempat dan waktu. Hal tersebut karena
berhubungan dengan kepercayaan tujuan yang ingin dicapainya,” ucapnya,
belum lama ini.
Sementara itu seorang pengamat spiritual asal Jakarta, Retty Isnendes
telah mengklasifikasikan mantra menjadi beberapa jenis. Dari mantra yang
dia dokumentasi sebanyak 183 mantra, diklasifikasikan sebagai berikut;
jangjawokan 53 buah, asihan (pengasihan) 46 buah, ajian 34 buah, singlar
(penolak bala) 24 buah, jampe (jampi-jampi) 14 buah, dan rajah
berjumlah 12 buah.
Jangjawokan, untuk mencapai keselamatan dari suatu perjalanan dan
tingkah laku kehidupan sehari-hari, misalnya saja, untuk mandi, makan,
berpergian, berhias, dan sebagainya. Makhluk halus yang dipanggilpun
adalah makhluk halus yang baik-baik saja semisal dewata, kangjeng
sinuwun agung, pohaci (dewi). Syarat jangjawokan umumnya ringan-ringan
saja seperti puasa Senin-Kamis, puasa di hari kelahiran
(weton/wewedalan).
Tujuan asihan adalah untuk menguasai sukma atau jiwa manusia yang
diingini, dicinta, dan disukai. Mantra asihan juga dipakai untuk
menambah cahaya diri sehingga menjadi lebih cantik atau tampan. Makhluk
halus yang dipanggil ada dalam kategori makhluk halus baik-baik.
Dan syarat ”membeli” asihan adalah terhitung dalam pengertian proses
cara menggunakan alat itu yang benar, sampai seseorang dapat memenuhi
permintaanya. Bahkan tanpa efek samping dalam tubuh. Soalnya prosesnya
kan alamiah karena teknologi adaptasi. Maka itu konon efek samping besar
seperti cacat badan, efek kecil seperti sakit flu pun tidak ada,” ucap
Wong yang masih kelihatan dalam usia 30-an. Semua alat, sambung dia
diimport dari Inggris.
Karena teknologi adaptasi, Wong mengatakan tenaga kerja untuk semua
jenis operasi tidak ada tenaga asing. Semua orang dalam negeri.
Kebetulan pula, Salome punya bidang pendidikan atau sekolah kecantikan.
Sehingga selesai sekolah langsung praktik. Bahkan kalau sudah merasa
mampu mau buka praktik sendiri, malah didukung.
Begitu pula tenaga dokter spesialis, kata dia pihal Salome ibaratnya
hanya sebagai konsultan. Konsumen merasa kurang apa dan bagian mananya,
Salome sebatas menerima dan menyarankan. Baru disampaikan kepada dokter
yang sudah menjadi rekanannya untuk tahap praktik operasinya.
Soalnya untuk melihat latar belakang yang menjadi sebab kekurangan.
Dengan mengetahui latar belakang lebih mudah mengatasi masalah tertentu.
Sehingga perlu dokter atau cukup hanya dengan teknkologi adaptasi.
Seperti belakangan kebanyakan masalah hitam di kantong mata. Hitam ini,
kata Wong disebabkan banyak faktor. Antara lain, kurang tidur, memakai
kosmetik terlalu lama, dan semacamnya.
Setiap satu jenis operasi ditentukan berdasarkan paket. Isi paket
menjamin satu kali berurusan semisal untuk operasi hidung atau dagu biar
lancip, maka Salome bertanggungjawab sepenuhnya sampai benar-benar
tercapai hasil maksimal sesuai keinginan konsumen.
Kalau untuk tambahan ramuan secara tradisional seperti jamu-jamuan
misalnya, orang mengatakan bisa saja. Tapi nantinya tidak akan
menghasilkan yang maksimal. Memang ada kombinasi, tapi tidak khusus.
Seperti untuk memutihkan badan, kata dia tanpa perlu kombinasi
tradisionil dengan cara lulur. Karena seseorang cukup masuk dalam satu
ruang khusus pemutih yang tersedia di Salome, lalu berendam selama 2
menit, terus dibilas, maka kalau dilakukan sebanyak 2-3 kali datang
dalam seminggu akan langsung putih untuk selamanya. Tidak perlu
perawatan harus datang satu minggu atau sebulan berapa kali. Asal sudah
putih tidak perlu datang lagi. Sebab konsumen diberikan obat khusus yang
dikombinasikan dengan oksigen yang bekerja memberi tekanan masuk obat
ke dalam tubuh, secara canggih dan aman.
<sip>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....