Skandal pencurian pulsa akhirnya akan segera diadili. Awal Maret 2013, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengumumkan berkas penyidikan mereka sudah dinyatakan lengkap dan akan segera dilimpahkan kejaksaan ke pengadilan.
Selain dengan trik konvensional menipu konsumen pengguna telepon seluler,
ada modus lain pencurian pulsa yang tak kalah mencengangkan. Sumber
Tempo, seorang mantan manajer di perusahaan operator telekomunikasi,
yakin kalau modus ini relatif belum banyak diketahui publik. »Bahkan polisi pun belum mengendusnya,” katanya akhir Maret 2013 lalu.
Untuk mudahnya, modus ini disebut "pencucian Simcard" karena mirip
dengan metode pencucian uang atau money laundering. "Pencucian Simcard
biasanya dilakukan terhadap nomor Simcard yang telah mati tapi masih
menyisakan pulsa," kata sumber Tempo ini.
Setiap hari, kata dia, ada ribuan Simcard yang dibuang oleh
pemiliknya karena kadaluarsa atau alasan lain. Di dalam setiap Simcard
itu, biasanya selalu ada sisa pulsa yang belum terpakai. Nah, operator
seluler tidak bisa mengklaim sisa pulsa di Simcard yang mati itu sebagai
pendapatan mereka. Pasalnya, meski uangnya sudah masuk ke rekening
perusahaan operator seluler, pemiliknya belum menggunakan pulsa
tersebut.
»Ketika kita membeli pulsa telepon, pada prinsipnya kita menitipkan
uang ke perusahaan telekomunikasi, yang meski tidak bisa ditarik (not
refundable) pada dasarnya dana itu tetap uang milik kita, pemakai
telepon,” kata sumber ini.
Uang itu baru bisa ditarik menjadi pendapatan perusahaan seluler,
kalau pengguna telepon memakai telponnya untuk bercakap-cakap atau
mengirim SMS. »Ketika ada layanan yang terpakai, barulah uang itu
terkonversi menjadi pulsa dan bisa dihitung sebagai pendapatan
perusahaan,” katanya.
Sumber Tempo ini lalu menuturkan bagaimana perusahaan operator
seluler lalu bekerjasama dengan content provider untuk menyedot sisa
pulsa di ribuan Simcard yang sudah tak dipakai itu.
Caranya, operator »menghidupkan” nomor-nomor Simcard yang
kadaluwarsa namun masih ada sisa pulsanya kepada perusahaan content
provider. Perusahaan content provider lalu mengirimi SMS premium
berkali-kali ke Simcard itu, sampai sisa pulsanya tersedot. »Biasanya
operator dan perusahaan content provider berbagi keuntungan dari skema
ini,” katanya.
Cerita soal modus ini, kata sumber Tempo, dia dengar langsung dari
para pelakunya. "Ini cara cepat mendulang keuntungan di bisnis content
provider," katanya. Modus ini hampir tak mungkin terdeteksi, karena tak
ada seorang pun yang merasa uangnya hilang. Tapi coba hitung berapa
miliar rupiah yang bisa diperoleh dengan cara ini.
oleh. AMIRULLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....