Tiga bayi di Provinsi Gorontalo dinyatakan positif
terinveksi Human Immunnodeficiency Virus (HIV) karena lahir dari orang
tua termasuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Hal tersebut dikatakan Rudi
Hunta, Asisten Koordinator Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi
Gorontalo, Rabu (30/11).
"Bayi itu lahir dari ibu ODHA, sedangkan si ibu tertular ODHA dari
suaminya yang ODHA akibat suka sex bebas," jelasnya, seraya menyimpan
identitas ODHA itu.
Meski demikian, tidak semua bayi yang lahir dari orangtua ODHA
otomatis terinfeksi HIV/AIDS, ada dua kasus kelahiran bayi yang negatif
HIV/AIDS meski kedua orangtuanya ODHA. "Dulu ada pria dan wanita ODHA
yang menikah, dan alhamdulillah anaknya tidak tertular penyakitnya,"
katanya.
Dijelaskan, jika ada ODHA yang menikah atau hamil, maka dia harus
secara intensif dipantau oleh tim dokter untuk menjaga kesehatannya dan
kondisi janin hingga masa melahirkan tiba.
"Jika sudah waktunya melahirkan, maka harus dilakukan operasi cessar
agar kemungkinan bayi tertular HIV/AIDS bisa diminimalkan, karena jika
ibu melahirkan dengan normal sangat mungkin si bayi terkena darah ibunya
yang sudah terinfeksi HIV/AIDS," jelasnya.
Demikian juga saat sudah lahir ibu tidak diperbolehkan memberikan ASI
kepada bayi untuk antisipasi tertular HIV/AIDS. "Jika sejak awal sudah
diketahui si orangtua terinfeksi HIV, maka kita bisa lebih mudah
mengantisipasi agar bayinya tidak tertular," katanya.
Ketidaktauhan itulah yang dianggapnya sebagai sebab terjadinya kasus infeksi HIV/AIDS terhadap bayi yang lahir dari Ortu ODHA.(sip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....