Seorang jamaah Masjid Raya Sabilla Muhtadin Banjarmasin tertidur di sela menjalankan rutinitas ibadah puasa
Ada hadits yang mengatakan, tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Tidur seperti apa yang dimaksud? Karena tidak sedikit yang salah mengartikan hadits itu.
Yuk ikuti penjelasan Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar seperti dikutip dari catatan Sholat Tahajud by Qiyamul lail 8 Agustus 2011.
Menurutnya, Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.
"Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela," paparnya.
Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....