Layaknya di film-film dan komik, ilmuwan telah menemukan cara membaca
pikiran dan membajak informasi dari otak seseorang. Bahkan informasi
pribadi yang bersifat rahasia juga dapat diperoleh, misalnya nomor PIN
dan rekening bank. Temuan ini bisa digunakan untuk membantu proses
interogasi.
Para peneliti dari University of California dan
University of Oxford di Jenewa menggunakan perangkat game controller
yang disebut Emotive dan bisa dibeli dengan harga US$ 299 atau sekitar
Rp 2,85 juta. Perangkat ini kemudian dimodifikasi agar pemakainya dapat
melakukan interaksi dengan komputer menggunakan pikiran.
Dengan
mendudukkan relawan di depan layar komputer dan menunjukkan gambar bank,
orang dan nomor PIN, komputer akan melacak informasi yang muncul di
otak. Informasi yang terbaca ini disebut sinyal P300, yaitu sinyal yang
dilepaskan ketika seseorang mengakui sesuatu, misalnya mengakui kenalan
yang sering berinteraksi atau hal yang sering dilakukan.
"Perangkat ini memiliki akses ke data EEG (electroencephalography)
atau sinyal otak listrik yang mengandung fenomena neurologis tertentu
dipicu oleh aktivitas bawah sadar," kata Ivan Martinovic seperti
dilansir Daily Mail, Kamis (30/8/2012).
Peneliti
menggunakan gambar Presiden Barack Obama untuk menguji alat ini dan
melihat lonjakan pengakuan dari peserta. Peneliti juga menunjukkan rumah
para peserta dan menghasilkan reaksi yang sama.
Dengan alat ini,
peneliti dapat menebak dengan tepat rumah seseorang dengan kemungkinan
keberhasilan sebesar 60% dan berhasil menebak nomor PIN dengan ketepatan
sebesar 40%.
Yang menarik dari eksperimen ini adalah sinyal P300
juga dapat digunakan untuk mendeteksi kebohongan. Sinyal P300 dapat
digunakan untuk mendeteksi apakah informasi yang diberikan relevan
dengan memori yang disimpan di otak.
"Untuk alasan ini,
pendeteksi sinyal P300 cukup menjanjikan dalam proses interogasi yang
memungkinkan untuk mendeteksi kejahatan yang berpotensi dilakukan
tersangka," kata Martinovic.
Namun peneliti juga menerangkan
bahwa alat ini dapat memperkuat kebohongan. Orang yang dapat menurunkan
kewaspadaannya akan dengan mudah melakukan 'permainan pikiran' untuk
menyamarkan interogasi dan membuat dirinya jadi lebih kooperatif tapi
tetap menyembunyikan informasi sebenarnya.
Para peneliti
menjanjikan bahwa seperti peralatan elektronik lainnya, seiring dengan
meningkatnya kualitas, maka tingkat keberhasilannya dalam mendeteksi
kebohongan juga akan meningkat.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....