30 Agu 2012

Ilmuwan Temukan Alat untuk Membobol Data dari Otak

Layaknya di film-film dan komik, ilmuwan telah menemukan cara membaca pikiran dan membajak informasi dari otak seseorang. Bahkan informasi pribadi yang bersifat rahasia juga dapat diperoleh, misalnya nomor PIN dan rekening bank. Temuan ini bisa digunakan untuk membantu proses interogasi.

Para peneliti dari University of California dan University of Oxford di Jenewa menggunakan perangkat game controller yang disebut Emotive dan bisa dibeli dengan harga US$ 299 atau sekitar Rp 2,85 juta. Perangkat ini kemudian dimodifikasi agar pemakainya dapat melakukan interaksi dengan komputer menggunakan pikiran.

Dengan mendudukkan relawan di depan layar komputer dan menunjukkan gambar bank, orang dan nomor PIN, komputer akan melacak informasi yang muncul di otak. Informasi yang terbaca ini disebut sinyal P300, yaitu sinyal yang dilepaskan ketika seseorang mengakui sesuatu, misalnya mengakui kenalan yang sering berinteraksi atau hal yang sering dilakukan.

"Perangkat ini memiliki akses ke data EEG (electroencephalography) atau sinyal otak listrik yang mengandung fenomena neurologis tertentu dipicu oleh aktivitas bawah sadar," kata Ivan Martinovic seperti dilansir Daily Mail, Kamis (30/8/2012).

Peneliti menggunakan gambar Presiden Barack Obama untuk menguji alat ini dan melihat lonjakan pengakuan dari peserta. Peneliti juga menunjukkan rumah para peserta dan menghasilkan reaksi yang sama.

Dengan alat ini, peneliti dapat menebak dengan tepat rumah seseorang dengan kemungkinan keberhasilan sebesar 60% dan berhasil menebak nomor PIN dengan ketepatan sebesar 40%.

Yang menarik dari eksperimen ini adalah sinyal P300 juga dapat digunakan untuk mendeteksi kebohongan. Sinyal P300 dapat digunakan untuk mendeteksi apakah informasi yang diberikan relevan dengan memori yang disimpan di otak.

"Untuk alasan ini, pendeteksi sinyal P300 cukup menjanjikan dalam proses interogasi yang memungkinkan untuk mendeteksi kejahatan yang berpotensi dilakukan tersangka," kata Martinovic.

Namun peneliti juga menerangkan bahwa alat ini dapat memperkuat kebohongan. Orang yang dapat menurunkan kewaspadaannya akan dengan mudah melakukan 'permainan pikiran' untuk menyamarkan interogasi dan membuat dirinya jadi lebih kooperatif tapi tetap menyembunyikan informasi sebenarnya.

Para peneliti menjanjikan bahwa seperti peralatan elektronik lainnya, seiring dengan meningkatnya kualitas, maka tingkat keberhasilannya dalam mendeteksi kebohongan juga akan meningkat.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....