Tiap rumah pasti menghasilkan limbah rumah tangga berupa sampah. Baik itu sampah organik atau sampah anorganik yang harus kita pilah-pilah sebelum dibuang di tempat pembuangan sampah sementara.
Maka sudah selayaknya tiap rumah dilengkapi tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik seperti sisa daun atau sayuran bisa di tempatkan di bak sampah berwarna hijau, kelak sampah dari bak ini dipilah lagi untuk diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah anorganik seperti kertas, kayu dan plastik ditempatkan di bak sampah berwarna kuning yang kelak bisa dipilah untuk didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan. Sampah anorganik berbahaya seperti pecahan kaca, botol bekas, paku, isi hekter dan benda-benda tajam lainnya di simpan di bak sampah berwarna merah.
Salah satu sampah dari bak sampah
berwarna kuning diantaranya kertas untuk dijadikan kertas daur ulang
sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan seperti kartu undangan, kotak
cendera mata, bingkai photo dan lain-lain. Kemudian sampah plastik juga
bisa di daur ulang menjadi tas, jas hujan dan aneka kerajinan tangan
lainnya yang bermanfaat.
Mungkin Anda masih ingat tulisan di blog ini mengenai KREATIF DENGAN BOTOL BEKAS MINERAL?
Nah kali ini saya ingin berbagi tips tentang salah satu sampah plastik
bekas pembungkus kopi instan yang dapat di daur ulang menjadi tas
cantik, seperti dikemukakan Eli Haryati, S.Pd dari SDN Gunungpuyuh CBM
Sukabumi.
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah
dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita
plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah
dari 500 bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita
lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar
bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya
akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur
lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat
ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan
seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
SDN Gunungpuyuh CBM Sukabumi merupakan sekolah calon model adiwiyata
yang menerapkan pelajaran berbudaya lingkungan pada kurikulum muatan
lokalnya. Saat ini SDN Gunungpuyuh CBM dipimpin oleh Hj. Neni
Mulyaningsih, S.Pd, M.MPd, dengan guru pembina Lingkungan Hidup Ecih
Rubiah, S.Pd.
Model diragakan oleh: Dewi Winarni, S.Pd (Photo bawah), Dewi Winarni, S.Pd dan Ema Hermawati, S.Pd (Photo atas).
(source:herusupanji.blog)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....