Aristoteles berjasa sebagai orang yang pertama kali mengklasifikasikan
lima indra yang paling kita tahu: peraba, penciuman, perasa, pendengaran
dan penglihatan. Namun saat sains menggali otak manusia lebih dalam
lagi, para peneliti menemukan beberapa bentuk indra lainnya yang mungkin
Anda tidak tahu kalau itu ada.
Kita semua sudah tahu “panca
indra” yang dasar, karena kita sadar bahwa kelimanya membantu kita dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Namun kita juga cenderung tidak
menghargai indra kita sampai akhirnya mereka berhenti berfungsi. “Saat
orang-orang menua dan usia kita bertambah, kepekaan indra kita semakin
berkurang,” kata Paul Fuchs, PhD, salah satu direktur Center for Sensory
Biology di Johns Hopkins University, kepada Yahoo Health. “Kita harus
menggunakan kacamata atau alat bantu dengar, dan bahkan kepekaan indra
peraba kita semakin berkurang.”
Tapi ada banyak indra reseptor di
seluruh tubuh kita yang berperan penting selain panca indra – mulai
dari mengontrol keseimbangan hingga memberitahu bahwa perut kita kosong.
Berikut ini adalah lima indra lainnya yang perlu Anda ketahui.
Equilibrioception (keseimbangan).
Fakta bahwa Anda bisa berdiri dan berjalan tanpa terjatuh adalah berkat
kinerja indra penyeimbang, alias equilibrioception, yang diatur oleh
cairan di telinga dalam. Indra ini bekerja sama dengan indra penglihatan
untuk membantu Anda bergerak dengan aman. Jika Anda berputar
berulang-ulang, sistem keseimbangan ini akan terganggu. Oleh karena itu
akibatnya biasanya Anda pusing dan kehilangan keseimbangan.
Proprioception (kesadaran tubuh).
Indra ini adalah kemampuan untuk mengetahui di mana bagian tubuh Anda
berada tanpa harus melihat. Jadi jika Anda menutup mata dan mengangkat
tangan, Anda tahu di mana tangan Anda berada tanpa harus melihat. Hal
ini mungkin terdengar tidak penting, tapi tanpa indra kesadaran ini,
Anda harus terus melihat kaki untuk bisa berjalan. Biasanya saat menduga
seseorang menyetir dalam keadaan mabuk, polisi akan memintanya
melakukan tes untuk mengecek indra kesadaran ini.
Thermoception (kepekaan terhadap suhu).
Jika duduk di dekat api unggun, Anda akan merasakan panasnya. Jika
mengambil es dari freezer Anda bisa merasakan dinginnya. Thermoceptors
(organ perasa suhu) dalam kulit bisa merasakan perubahan suhu.
Kemampuan untuk mendeteksi panas dan dingin dulunya termasuk dalam
indra peraba. Namun, sebetulnya Anda tidak perlu meraba sesuatu untuk
merasakan panasnya (mendekati api unggun, contohnya), jadi kepekaan
terhadap suhu adalah kategori tersendiri. Organ perasa suhu terpisah
dalam otak Anda membantu mendeteksi dan mengatur perubahan suhu tubuh.
Nociception (rasa sakit).
Ini adalah kemampuan untuk merasakan sakit. “Nociception dan
thermoception biasanya tergabung karena, sebagian besar, kedunya
menggunakan sel syaraf yang sama pada kulit,” kata Fuchs. Anda memiliki
perasa sakit pada kulit, tulang dan sendi serta organ bagian dalam.
Interoception (pengatur organ dalam).
Ini adalah istilah untuk indra yang mengatur organ dalam tubuh kita.
“Tubuh Anda penuh dengan reseptor yang memicu alam bawah sadar atau
reaksi refleks yang penting untuk kesehatan Anda,” menurut Fuchs.
Reseptor-reseptor ini mampu melakukan banyak gerakan yang tidak
disengaja, seperti memicu batuk, mengatur tingkat pernapasan, dan
memberi tahu ketika Anda lapar atau haus.(sip)
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
BalasHapushanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10%