warga Dusun Tongke-Tongke, Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia, tiba-tiba dihebohkan dengan penemuan makhlut laut sejenis ikan yang diyakini warga merupakan penjelmaan manusia dan hewan laut. Para nelayan disitu menduga bahwa makhluk laut tersebut adalah ikan duyung. Hewan berkelamin betina ini ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan di Dusun Tongke-Tongke bernama Juma Ali (40). Hewan tersebut ditemukan terdampar di pesisir pantai Bala-Bala Desa Lowa dengan kondisi tak berdaya dan hampir tak dapat menyambung nafas.
Belum diketahui secara pasti, jenis apakah sebetulnya makhluk aneh itu. Saat ditemukan, hewan laut tersebut ditempeli oleh sejumlah gomy (sejenis lintah penghisap darah) sebesar telapak tangan orang dewasa. Beruntung, Juma Ali segera menemukannya dan mengusir lintah-lintah laut itu. Setelah itu, Juma Ali mencoba mengembalikan hewan langka itu ke laut. Akan tetapi, ‘ikan duyung’ ini seperti selalu menolak meronta-ronta. Juma Ali lalu memutuskan untuk memeliharanya. Seutas tali diikatkannya di bagian ekor. Tujuannya: sebagai tolak bala, untuk menghindarkan Dusun Tongke-tongke dari hantaman badai dan gelombang pasang yang sedang mengamuk belakangan ini.
Semenjak menemukan hewan pemakan rumput laut itu, Juma Ali jadi sibuk bukan kepalang. Dia nyaris tidak lagi dapat melaksanakan aktivitas rutinnya. Tiap hari, dia harus memenuhi permintaan warga setempat dan juga aparat dari instansi pemerintah setempat yang datang ke situ untuk sekadar menyaksikan dan mengabadikan foto ikan langka ini. Payahnya, mereka yang ramai datang berkunjung, jarang yang mau menyisipkan rupiah ke kocek Juma Ali. Jadilah Juma Ali, yang kadang harus melawan dingin untuk meladeni permintaan penonton, gigit jari sembari memendam dongkol.
Memasuki hari keenam makhluk aneh itu ditemukan, berbagai cerita mistik dan dongeng makin menyebar ke seantero kampung. Ada yang bilang ‘ikan duyung’ itu seperti selalu malu-malu kucing jika didekati orang laki-laki. Yang lain lagi berkisah ia selalu menangis saat merasa terancam. Ada juga yang sampai bermimpi gawat: diancam makhluk itu bahwa bila tak segera dilepas ke laut bebas, maka Pulau Selayar dan sekitarnya segera akan musnah ditelan samudera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....