Buah pinang muda di daerah Bima diminati pembeli dari luar daerah. Konon, buah pinang muda itu bisa diramu untuk obat kuat. Sejumlah pembeli eceran buah pinang muda mengaku, banyak dipesan oleh warga Sumba, Flores, Kupang, Timor Leste hingga warga Jepang. Fatmah, pembeli eceran buah pinang dari Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, mengaku tidak mengetahui khasiat dari tananan itu, tetapi ketika menanyakan kepada pembeli dari Sumba, bisa dibuat untuk ramuan obat kuat.
Buah pinang muda itu, katanya, dibeli dari Kecamatan Parado, di Dodu, dan beberapa pemilik pohon pinang. Buah itu dikupas dan dipotong kecil-kecil dan dijemur hingga kering. Harganya bisa mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu/kilogram (kg).
“Pembeli yang menawar tinggi biasanya adalah dari luar daerah, seperti Sumba dan daerah lain,” tuturnya di Dodu, Jumat (3/7).
Kalau dijual di Bima, katanya, paling tinggi harganya Rp5 ribu/liter, untuk mendapatkan buah pinang beberapa rekannya membeli dalam hitungan bijian. Satu biji dibeli harganya sekitar Rp50. Mereka adalah Takwar, Dedy, dan Kalisom.
Soal pembeli, katanya, tidak pernah kekurangan dan stok yang mereka minta banyak, sehingga selalu kekurangan. Apalagi, sudah jarang warga yang mau menanam pohon pinang. Tidak hanya itu, peminat yang berdagang buah pinang masih langka. “Paling banyak warga Dodu yang suka menekuni jual-beli pinang,” katanya. (BE.13)
Kota Bima, Sumbawanews.com.-Buah pinang muda itu, katanya, dibeli dari Kecamatan Parado, di Dodu, dan beberapa pemilik pohon pinang. Buah itu dikupas dan dipotong kecil-kecil dan dijemur hingga kering. Harganya bisa mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu/kilogram (kg).
“Pembeli yang menawar tinggi biasanya adalah dari luar daerah, seperti Sumba dan daerah lain,” tuturnya di Dodu, Jumat (3/7).
Kalau dijual di Bima, katanya, paling tinggi harganya Rp5 ribu/liter, untuk mendapatkan buah pinang beberapa rekannya membeli dalam hitungan bijian. Satu biji dibeli harganya sekitar Rp50. Mereka adalah Takwar, Dedy, dan Kalisom.
Soal pembeli, katanya, tidak pernah kekurangan dan stok yang mereka minta banyak, sehingga selalu kekurangan. Apalagi, sudah jarang warga yang mau menanam pohon pinang. Tidak hanya itu, peminat yang berdagang buah pinang masih langka. “Paling banyak warga Dodu yang suka menekuni jual-beli pinang,” katanya. (BE.13)
http://www.sumbawanews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Coretannya yang ditunggu untuk kebaikan bersama....